WahanaNews.co | Curah hujan yang tinggi membuat banjir meluas hingga merendam 16 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Kudus. Banjir makin meluas lantaran terdapat tanggul yang jebol dari limpasan air sungai.
BPBD Kudus mencatat banjir di Kecamatan Kaliwungu merendam Desa Setrokalangan, dan Desa Mijen. Sementara, di Kecamatan Jati banjir terjadi di Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, Tanjungkarang, dan Jati Kulon.
Baca Juga:
Cegah Banjir di Pulau Pramuk, Kepulauan Seribu Bangun Drainase
Untuk Kecamatan Undaan, banjir merendam Desa Ngemplak, Karangrowo, Wates, dan Undaan Lor. Sedangkan di Kecamatan Mejobo banjir melanda Desa Kirig, Payaman, Gulang, Temulus, Kesambi, dan Golantepus.
Dari data tersebut, sebanyak 14.800 warga Kudus yang terdampak banjir. BPBD Kudus masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi warga terdampak banjir.
Di Desa Kesambi, pemerintah desa setempat mencatat terdapat 1.810 kepala keluarga atau sekitar 5.470 jiwa yang terdampak banjir. Kepala Desa Kesambi Mukhamad Masri mengatakan, banjir terjadi di wilayah tersebut sejak Sabtu (31/12/2022) kemarin. Saat ini banjir terus meluas hingga ke daerah lain dengan ketinggian yang terus meningkat.
Baca Juga:
43 Desa di Barito Utara Terendam Banjir Akibat Meluapnya Sungai Barito
"Terdapat tujuh RW di desa kami. Paling parah berada di RW 11. Genangan banjir di dalam rumah itu mulai 20 sentimeter sampai 80 sentimeter di dalam rumah warga," kata Mukamad Masri kepada wartawan, Minggu (1/1/2023).
Banjir di Desa Kesambi karena limpasan air Sungai Piji yang melintas desa tersebut. Selain itu, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Hadiwarno, sehingga menambah debit air banjir di Desa Kesambi.
Salah satu warga Kesambi bernama Solikan mengatakan, mulai mengamankan barang berharga di rumahnya untuk mengantisipasi banjir yang terus naik. Hal ini karena kondisi muka air sungai masih cukup tinggi dan hujan juga masih terus mengguyur wilayah tersebut.
"Banjir karena hujan di sini juga karena kiriman dari Pegunungan Muria yang dibawa Sungai Piji. Kami warga sudah siap-siap sejak kemarin, ini justru naik lagi," terangnya. [rna]