WahanaNews.co | Kapolres Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Kompol Samuel Tatiratu memaparkan sejauh ini ada tiga anggota satuannya yang diperiksa Propam Polres Nabire atas penembakan Yulianus Tebai di Mapia baru-baru ini.
Penembakan yang menewaskan Yulianus (30) itu memicu kerusuhan hingga pembakaran pasar Mapia pada Sabtu (21/1).
Baca Juga:
LP3BH Manokwari Sesalkan Intimidasi 4 Jurnalis oleh Oknum Polisi di Nabire saat Menjalankan Tugas Peliputan
Meski begitu, Samuel menuturkan belum mengetahui apakah sudah ada yang orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kerusuhan akhir pekan lalu itu. Ia menuturkan kasus ini tengah ditangani Polres Nabire.
Namun, Samuel memaparkan sebanyak 150 warga Mapia kekeh mengungsi ke Nabire menggunakan 16 kendaraan termasuk truk imbas kerusuhan Sabtu pekan lalu.
Samuel menuturkan 150 warga itu merupakan warga Distrik Mapia dan telah mengungsi sejak Minggu (22/1) malam ke Nabire.
Baca Juga:
Jenazah Briptu Anumerta Sandi Defrit Sayuri, Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura
Ia menuturkan ratusan warga itu masih was-was soal situasi keamanan yang mungkin belum kondusif usai terjadi aksi pasang palang dan pembakaran pasar Mapia pada Sabtu (21/1).
"Warga yang tidak mengungsi kalau malam mengamankan diri ke Polsek dan Koramil Mapia," kata Samuel kepada Antara pada Senin (23/1).
Samuel menuturkan saat ini situasi keamanan di Distrik Mapia berangsur kondusif, namun anggota TNI dan Polri masih terus berjaga-jaga mengantisipasi ancaman kerusuhan lanjutan.