WahanaNews.co | Empat Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (17/11/2021) sekitar pukul 05.00 WIB, subuh, kembali dilanda banjir, dan memicu terendamnya ratusan rumah warga di Kecamatan Matang Kuli, Tanah Luas, Pirak Timur dan Paya Bakong.
Banjir tersebut disebabkan akibat hujan deras yang mengguyur daerah ini sejak beberapa hari terakhir dan meluapnya air sungai (krueng) Peutoe, Pirak dan Krueng Pase, sehingga ratusan kepala keluarga (KK) dalam empat kecamatan tersebut terpaksa mengungsi karena ketinggian air di pemukiman warga mencapai 80 sentimeter hingga 1,5 meter.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Sedangkan air dibadan jalan lintas Kecamatan Matangkuli dan Tanah Luas berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter, sehingga warga yang mengunakan roda dua (sepmor) sangat sulit terobos air dibadan jalan tersebut.
Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun media ini dari petugas Tagana Aceh Utara, Empat Kecamatan terendam banjir yaitu Kecamatan Matangkuli ada 20 Gampong yang terendam banjir, yaitu Gampong Alue Entok, Lawang, Tanjong Haji Muda, Pante Pirak, Lebok Pirak, Siren, Tumpok Barat, Ceubrek , Hagu, Parang Sikureung, Mee, Baro, Tanjong Tgk Ali, Punti, Tanjong Babah Krueng, Blang. Teupin Keubeu, Meuria, dan Meunye Pirak.
Di Kecamatan Pirak Timur, terdapat enam gampong yaitu Gampong Krueng Pirak, Munje VII, Tanjung Seurekoi, Gloek, Alue Bungkoh dan Pange, Sedangkan Kecamatan Tanah Luas ada Empat gampong yang terdampak, yaitu Serba Jaman Baroh, Rayeuk Kuta, Blang dan Tanjong Mesjid, sementara kecamatan Paya Bakong hanya Desa Jok yang terimbas banjir.
Baca Juga:
Dari Aceh, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatra Utara
Aparatur Gampong (Tuha Peut ) Hagu Kecamatan Matangkuli, Kari Usman, mengatakan, air sudah masuk ke pemukiman warga sejak pukul 05,00 WIB subuh, akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari wilayah Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah, sehingga air sungai meluap ke pemukiman warga.
“Air di pemukiman warga berkisar antara 80 sentimeter dan 1,5 Meter, sehingga warga kami yang rumahnya berada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpaksa harus mengungsi, baik ke masjid dan Meunasah (surau) sedangkan banjir ini sudah dirasakan dua kali selama tahun 2021, jika tanggul tidak segera dinormalisasi setiap hujan deras kami selalu berlangganan banjir,”terang Kari, Rabu (17/11/2021).
Sementara Geuchik Gampong Rayeuk Kuta Kecamatan Tanah Luas, Mukhtar, menyebutkan untuk saat ini warganya yang telah mengungsi sebanyak 263 kepala keluarga (KK), mereka mengungsi karena ketinggian air di pemukimannya berkisar antara 80 centimeter hingga 1 meter.
“Mereka mengungsi di meunasah (surau), kami juga sudah mendirikan dapur umum di lapangan Bola Voli, sedangkan musibah ini sudah kami laporkan ke Muspika Tanah Luas, dengan harapan bisa menyalurkan logistik untuk kebutuhan dapur umum,“ pungkasnya. [qnt]