WahanaNews.co | Basarnas Sulsel masih terus melakukan pencarian 4 orang warga Desa Ilang Batu, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu yang hilang, ketika terjadi bencana banjir dan longsor pada Minggu (3/10).
Basarnas Sulsel mencatat 51 orang menjadi korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu.
Baca Juga:
Kejari Gunungsitoli Beberkan Fakta Baru Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Sawo Rp7,6 M
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan pihaknya langsung melakukan operasi SAR bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu. Apalagi, dikabarkan ada empat orang hilang dan diduga tertimbun longsor di Desa Ilang Batu, Kecamatan Walenrang Barat.
"Data korban dalam pencarian yakni Ammang (44), Topan (8), Iman (5), dan Furkan (5)," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Senin (4/10).
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Andi Wahid mengatakan saat ini BPBD Luwu masih melakukan pendataan di enam kecamatan terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Enam kecamatan terdampak yakni Walenrang, Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, Lemasi dan Lemasi Timur.
Baca Juga:
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Pj Wali Kota Bekasi Resmikan Operasional 3 Puskesmas
"Korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor ada sebanyak 127 jiwa, di mana 27 warga mengungsi di Kecamatan Walerang Utara dan 100 warga mengungsi di masjid yang berada di Kecamatan Walenrang Timur. Selain itu, ada sebanyak 12.000 jiwa terisolir di Kecamatan Walenrang Barat," ujarnya.
Andi Wahid juga menyampaikan dari 4 orang yang dilaporkan hilang, satu orang telah ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara untuk, tiga orang lainnya SAR gabungan masih melakukan pencarian.
"Dari keempat orang tersebut, satu telah ditemukan dalam kondisi selamat dan tiga lainnya masih dalam pencarian. Sementara itu, ada 20 orang yang sebelumnya dirawat secara intensif di Puskesmas Lamasi kini telah kembali ke kediaman masing-masing," kata dia.
Sementara terkait informasi tentang 28 orang dinyatakan hilang, Andi Wahid mengaku hal tersebut tidak benar berdasarkan informasi dari BPBD Luwu. Ia mengingatkan kepada warga untuk menyaring berita agar tidak termakan hoaks.
"BPBD Luwu memastikan bahwa informasi itu adalah tidak benar. Masyarakat diharapkan dapat memperbarui informasi terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor dari instansi terkait yang berwenang," tegasnya. [rin]