WahanaNews.co | Setidaknya 66 siswa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat jatuh dari atas jembatan ke sungai saat menunggu untuk difoto dengan menggunakan drone, kemarin.
Diduga, jembatan tidak kuat menahan beban sehingga mengakibatkan sling terlepas dari pengaitnya.
Baca Juga:
Elemen Petani dan Koalisi Masyarakat Sipil Pro-Demokrasi Deklarasi Dukung Ono Surono di Pilkada Jabar
"Jika satu orang (berat badannya) 50 kilogram dikali 66 orang. Sudah tiga ton. Berdiam di salah satu sisi jembatan, pengait tidak kuat," kata Kepala Desa Sukamaju Dede Rahman, Jumat.
Dia menyebutkan, ambruknya jembatan bukan karena kesalahan pengerjaan.
"Beton tidak masalah," ujarnya.
Baca Juga:
Kemensos Bantu Kursi Roda Adaptif bagi Penyandang Cerebral Palsy di Ciamis
Mulanya, sejumlah siswa dan dan santri SMP Al-Huda mengadakan acara munggahan menyambut bulan suci Ramadhan di sekitar lokasi kejadian.
"Mereka meliwet (membuat nasi liwet) bareng," kata Dede.
Setelah itu para santri dan siswa naik ke jembatan dan menunggu difoto dengan menggunakan drone.
Posisi mereka berjejer saling bersampingan satu sama lain di salah satu sisi jembatan.
"Memanjang di satu sisi jembatan, sisi kiri. Jembatan tak seimbang, bergoyang. Pengait sling merekah enggak kuat. Kemudian ambruk sebelah," jelas Dede.
Ambruknya jembatan membuat para siswa tersebut jatuh dari ketinggian tiga meter dan tercebur ke Sungai Cileueur.
Jembatan belum diresmikan
Menurut Dede Rahman, jembatan yang ambruk tersebut belum sempat diresmikan.
"Ini jembatan baru, belum diresmikan," katanya.
Jembatan itu memiliki panjang 33 meter dengan lebat 1,2 meter dan dibangun dengan dana bantuan Provinsi.
Jembatan melintasi Sungai Cileueur dan menghubungkan Dusun Desa dengan Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju.
Tak hanya itu, jembatan juga digunakan untuk jalur pertanian.
"Awalnya tidak ada jalan. Warga habis bertani harus melintasi sungai. Saya khawatir karena Sungai Cileueur (Debit) airnya gede," kata Dede.
Menurutnya, di mulut jembatan gantung telah diberi palang agar tidak dipakai dahulu.
Saat kejadian, kata dia, ada petugas dari kantor desa yang hendak mengecek kondisi jembatan. Tapi sayangnya, jembatan sudah keburu ambruk.
Dilarikan ke RS
Usai kejadian tersebut sejumlah siswa korban ambruknya jembatan gantung dilarikan ke rumah sakit.
Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis Bayu Yudiawan menuturkan, ada empat korban yang dibawa ke RSUD.
Dua orang mengalami luka ringan sehingga diizinkan pulang.
"Yang dua lagi sedang menjalani observasi selama 6 jam," ujar dia.
Dua korban itu mengalami benturan di bagian kepala. [bay]