WahanaNews.co | Tenaga
kesehatan (nakes) COVID-19 di RSUD Banten belum menerima insentif dalam 9 bulan
terakhir. Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan bahwa manajemen saat
ini baru menyusun berkas untuk usulan pencairan.
Baca Juga:
Minta Transparan Kondisi Kesehatan, 238 Dokter-Nakes AS Desak Donald Trump Rilis Rekam Medis
"Oleh pihak manajemen RSUD Banten sedang dalam proses
penyusunan berkas-berkas yang dibutuhkan dalam pengajuan pencairan," kata
Ati melalui aplikasi pesan ke wartawan di Serang, Jumat (2/7/2021).
Ati enggan memberi penjelasan lebih jauh mengenai masalah
ini. Pertanyaan mengenai apa penyebab mandeknya pencairan hak nakes itu tidak
dijelaskan lebih lanjut.
Sebelumnya, manajemen RSUD Banten membatasi jatah masker
saat mereka berjibaku bekerja menangani pasien. Tapi, hak insentif mereka belum
dibayar selama 9 bulan ini.
Baca Juga:
Ratusan Nakes Kecewa Tak Ikut Tes PPPK, Yara Dampingi Audiensi ke DPRK Subulussalam
"Nakes di RSUD Banten pada tumbang dengan melonjaknya
pasien. Tapi hak kita belum dibayarkan," kata seorang tenaga kesehatan di
RSUD Banten yang minta dirahasiakan identitasnya kepada detikcom di Serang,
Kamis (1/7/) kemarin.
Mereka bahkan ada yang membeli masker jenis standar N95 atau
KN95 dengan uang pribadi. Jenis masker ini hanya diberi 3 masker untuk tiga
orang dan sisanya menggunakan masker bedah dengan jatah 2 buah.
"Jadi gini, kayak yellow, red zone, ICU, HCU, jadi
dijatah. HCU dikasih 3, red zone dikasih 3. Satu ruangan sekali jaga misalkan
dinas pagi yang jaga 8 orang, cuma dijatah 3 orang. Yang siang juga begitu sama
dikasih jatah 3 orang. Sedangkan kita yang dinas ada 8-9 orang, jadi dikasih
jatahnya tiga sisanya kita pakai masker bedah dikasih 2 buah," katanya
lagi.