WahanaNews.co | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov DKI Jakarta segera menindaklanjuti hasil studi yang melaporkan fakta bahwa air di Teluk Angke dan Ancol tercemar paracetamol konsentrasi tinggi.
"Kita terimakasih kepada para peneliti yang mau meneliti kualitas air laut, itu kan bagian dari pencemaran. Nanti kita dalami, kita telusuri di mana sumbernya dan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi pencemaran itu," kata Humas DLH, Yogi Ikhwan saat dihubungi, Jumat (1/10).
Baca Juga:
Menpora Dito Hadiri Awards Ceremony Spartan Race Jakarta 2024
Yogi mengatakan penelitian untuk memantau kualitas air laut di Jakarta sering dilakukan. Namun, parameter paracetamol tidak pernah digunakan.
"Pemantauan air laut 1 tahun kita lakukan 2 kali. Parameter sesuai dengan baku mutu dalam PP 22 tahun 2021, namun tidak ada parameter paracetamol," katanya.
Sebuah studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI Wulan Koagouw dan beberapa peniliti lain, melaporkan Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara, tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.
Baca Juga:
Ancol Dipadati 88 Ribu Orang Liburan di Hari Kedua Libur Lebaran 2024
Penelitian ini melibatkan sampel dari empat wilayah teluk di Jakarta dan satu dari wilayah teluk di Jawa Tengah.
Hasil dari penelitian sampel tersebut menunjukkan wilayah perairan tersebut telah terkontaminasi, dan beberapa kandungannya adalah senyawa dari obat-obatan.
Data pada penelitian awal ini menunjukkan sejauh mana kualitas wilayah perairan tersebut dan hasilnya adalah kandungan yang ada di perairan tersebut melewati batasan paramater dari standar kualitas air laut di Indonesia.