WahanaNews.co, Jakarta - 957 personel gabungan dari pihak kepolisian dan TNI berkolaborasi untuk mengamankan aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).
Unjuk rasa yang terjadi pada siang ini pun terdiri atas dua kelompok yang bertentangan tujuan.
Baca Juga:
Demo RUU Pilkada di Respons Istana: Proses Demokrasi yang Luar Biasa
"Ada dua elemen baik itu yang pro ataupun yang kontra. Sehingga Polda metro jaya dengan Polres Jakarta Pusat juga dengan Kodim menyiagakan setidaknya 957 personil untuk mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini," ujar Susatyo saat ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (23/2/2024).
Susatyo memprediksi massa akan mulai mendatangi kawasan KPU pada siang nanti.
Kendati demikian, sejak pagi pihak kepolisian telah menutup ruas jalan Imam Bonjol di depan KPU untuk melakukan persiapan-persiapan pengamanan.
Baca Juga:
Eks Menag Lukman Hakim Pimpin Doa Demo di MK
Melansir CNN Indonesia, Jalan Imam Bonjol di depan kantor KPU RI arah Bundaran HI ditutup dengan pembatas atau barrier beton berduri dan pembatas bermuatan air (water barrier) begitupun arah sebaliknya.
Susatyo menghimbau agar kedua belah pihak massa saling menghormati dan menjaga ketertiban. Ia pun berharap tidak terjadi gesekan di antara kedua massa tersebut.
Susatyo menjelaskan fokus pengamanan aparat pada hari ini adalah sekitar KPU, Bawaslu, hingga ke kawasan Patung Kuda.
"Seputaran KPU, baik itu di ruas Jalan Diponegoro, Imam Bonjol. Kemudian sampai bundaran HI itu menjadi objek pengamanan dari kepolisian sampai dengan nanti di Bawaslu hingga ke Patung Kuda. Karena itu semua saling terkait," jelas dia.
Susatyo menyampaikan bahwa rekayasa lalu lintas nantinya bersifat situasional.
Berdasarkan informasi yang beredar, akan ada aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor KPU RI pada pukul 13.00 WIB hari ini.
[Redaktur: Alpredo Gultom]