WahanaNews.co | Saat
hendak menyampaikan bantuan korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar) di perbatasan
Kabupaten Mejene-Kota Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1). Relawan
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Makassar mengaku mengalami
pengadangan dan penjarahan oleh warga sekitar.
Baca Juga:
Jokowi Bertemu Para Relawan di Istana Bahas Pilpres 2024
Karena khawatir dengan keselamatan diri, para petugas
relawan tersebut membiarkan logistik itu diambil warga hingga habis.
Wakil ketua MDMC Makassar Agus Salim mengatakan awalnya tim
memulai perjalanan dari Makassar, Sulawesi Selatan kemarin sore.
Agus yang juga ketua tim relawan mengatakan tim berjumlah 20
orang dengan lima mobil. Logistik yang dimuat berupa beras, air mineral, mi
instan, dan susu.
Baca Juga:
Eks Ahoker Murka Gegara Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja, Tolak Mulut Kotor Ahok
Tiba di perbatasan Kecamatan Malunda, Majene dan Kecamatan
Tappalang, Mamuju, Sabtu pagi, rombongan kendaraan dihadang oleh sekitar 20
orang lelaki dewasa.
Ambulans yang ada dalam rombongan sempat bisa lolos dari
hadangan. Namun kendaraan lain tak bisa lolos dari hadangan warga.
Agus mengatakan, warga bahkan ada yang membawa senjata tajam
dan mengancam relawan.
"Mungkin karena mereka lihat spanduk di mobil jadi tahu
ada logistik di atas mobil," kata Agus.
Para relawan sempat bertahan dan menyampaikan barang itu
untuk bantu korban gempa, namun para pengadang tetap ngotot.
"Karena sudah membahayakan akhirnya mereka kita biarkan
ambil logistik itu," kata Agus Salim.
Agus mengakui rombongan tidak berkoordinasi dengan TNI dan
Polri saat mengirim bantuan tersebut.
Meski bantuan logistik sudah ludes, tim tetap melanjutkan
perjalanan.
"Nanti kalau ada pasar, kita akan turun beli logistik
lagi. Kita tidak minta pengamanan ke TNI, Polri karena dirasa kalau jalur
Mamasa itu cukup aman," kata Agus Salim.
Dia berpesan kepada tim- tim relawan yang akan menuju lokasi
korban gempa, sebaiknya berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk
menghindari kejadian tidak diinginkan.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Raditya
Jati berharap relawan yang akan memberikan bantuan berkoordinasi dengan Polri
atau TNI untuk pengamanan.
Terkait kasus penjarahan itu, menurutnya, saat ini tengah
diusut petugas. [dhn]