WAHANANEWS.CO, Brebes - Bangunan megah Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Jawa Tengah, mendadak ambruk di bagian depan atau atap terasnya pada Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB dan menimbulkan korban luka-luka.
Ironisnya, gedung bernilai kontrak Rp 110 miliar itu baru selesai dibangun pada 2022 dan diresmikan Bupati Brebes kala itu, Idza Priyanti, pada 31 Agustus 2022.
Baca Juga:
Sambaran Petir Maut di Bumiayu: Dua Siswa SMP Meninggal, Empat Lainnya Luka Bakar
KPT yang berdiri di Jalan Proklamasi Brebes dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 29.919 meter persegi, dengan luas total bangunan enam lantai sekitar 9.852 meter persegi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes Sutaryono menjelaskan, bagian yang roboh adalah dropzone atau zona pemberhentian kendaraan di depan KPT Brebes.
Ia menuturkan bahwa saat kejadian ada pekerja yang sedang melakukan perbaikan di sekitar area tersebut.
Baca Juga:
Viral Prank Bocah Tenggelam di Saluran Irigasi Jatibarang, Begini Faktanya
"Jadi saat ini masih dalam pengerjaan. Kebetulan ada tukangnya juga yang mengalami korban. Karena memang dalam perbaikan. Apakah ada unsur kelalaian atau tidak, ini baru kita selidiki," kata Sutaryono, melansir Kompas.com.
Ia menambahkan bahwa sebelum insiden, kondisi bangunan dinilai masih kokoh dan pihaknya membutuhkan waktu untuk mempelajari penyebab keruntuhan tersebut.
"Selanjutnya bagaimana untuk ke depan sudah berkomunikasi dengan BPKAD bahwa gedung ini-kan diasuransikan. Sehingga, besok dari asuransi akan ke lokasi," ujarnya.
Sejumlah orang terluka akibat reruntuhan dan langsung dilarikan ke rumah sakit, namun penyebab pasti keruntuhan belum dapat dipastikan.
Peristiwa ini memicu kepanikan ratusan warga yang tengah mengikuti rangkaian acara lomba pushbike dan layang-layang yang digelar Pemkab Brebes sejak pagi hari.
Acara tersebut juga diramaikan tenda-tenda UMKM dan sempat dibuka secara resmi oleh Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma.
Saksi mata bernama Zamroni menuturkan bahwa saat kejadian ia bersama rekannya sedang mengelas bagian bangunan.
"Saya itu di bawah bersama teman saya sedang ngelas. Begitu bangun (dari pengelasan), ada bunyi bletak dari sebelah utara. Kemudian saya lari," ujarnya.
Zamroni melihat rekannya terjatuh dan segera menariknya dari reruntuhan.
"Yang satunya (korban lainnya) tangannya kejepit. Jadinya dua yang jadi korban. Luka itu di bagian tangan dan kaki. Kalau untuk patah atau tidaknya saya kurang tahu," jelasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]