Permintaan masyarakat tinggi karena beberapa faktor, di
antaranya PPKM yang diperlonggar, musim hajatan dan musim tanam karena adanya
konversi bahan bakar untuk pompa air dari BBM ke gas.
"Jadi, kami mengantisipasi kelangkaan ini sudah dari
jauh hari dan terus proaktif dengan Pertamina," katanya.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Sebelumnya, terkait kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg di
wilayah Kabupaten Brebes dalam dua bulan terakhir, Anggota Komisi VII DPR RI,
Paramitha Widya Kusuma, meminta Pemkab Brebes lebih proaktif dalam mengatasi
permasalahan tersebut. Khususnya, dalam mengajukan tambahan vakultatif kepada
Pertamina.
Menurut Mitha, sapaan akrabnya, kelangkaan gas 3 Kg di
Brebes ini bukan hal yang wajar terjadi. Seharusnya kejadian itu sudah bisa
diantisipasi oleh pihak terkait, dalam hal ini pemerintah daerah. Selain sudah
menjadi kebutuhan pokok, kelangkaan gas 3 Kg ini telah membuat resah
masyarakat.
"Saya minta Pemkab Brebes melalui Bagian Perekonomian
lebih proaktif menyampaikan permintaan penambahan jatah vakultatif kepada
Pertamina. Ini karena mereka yang berwenang mengajukan permohonan berdasarkan
analisis terhadap kebutuhan masyarakat setempat," kata Paramitha Widya
Kusuma.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Dari tahun ke tahun, sebenarnya pola kelangkaan yang terjadi
cukup mirip. Yakni, ketika banyak diadakan acara di masyarakat, seperti hajatan
atau kegiatan tahunan lainnya, maka permintaan meningkat tajam. Masyarakat
Brebes dan sekitarnya ini sangat menjunjung tinggi budaya, Tahun Baru Islam,
Lebaran, Tahun Baru Masehi, pasti banyak acara syukuran dan sejenisnya.
"Kita kan baru saja melewati Tahun Baru Islam, dan
warga banyak yang mengadakan syukuran sehingga sampai sekarang masih terjadi
kelangkaan sebagai imbas dari penggunaan ketika hajatan-hajatan ini," pungkasnya.
[rin]