WahanaNews.co, Depok - Penemuan jasad ibu dan anak yang telah mengalami pelapukan menjadi tengkorak di Cinere, Depok, Jawa Barat, hingga saat ini masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan.
Tetapi belum lama ini pihak kepolisian mulai mengungkap beberapa petunjuk terkait kasus ini.
Baca Juga:
Pemkot Depok Upayakan Fasilitas RDF Jelang TPA Cipayung Overload Bakal Ditutup
Melansir TribunDepok, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, menyatakan bahwa penyidik telah menemukan jejak yang menyerupai pesan terakhir yang berasal dari korban.
Sebuah tulisan yang ditemukan di dalam laptop, ujar Hengki, berbentuk file yang ditulis dalam bahasa Inggris.
"Satu petunjuk dari laptop yang diduga laptop korban yang berjudul 'to you whom ever'," kata Hengki, pada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, dikutip Minggu (10/9/2023).
Baca Juga:
Kakak-Adik Diduga Pengedar Narkoba di Depok Diamankan, Polisi Sita 30,4 Gram Sabu
"Jadi, di sana tertulis siapapun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini, saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," lanjutnya.
Meskipun demikian, ia belum dapat menyimpulkan perihal penyebab kematian korban.
Apakah kematian keduanya alami atau tidak, penyelidikan terus berlangsung dengan mempertimbangkan seluruh bukti yang ada.
"Kami akan mendalami apakah tulisan ini benar-benar berasal dari jenazah ini, atau mungkin merupakan manipulasi," katanya.
"Kami belum dapat memastikannya. Ada kemungkinan bahwa tulisan ini juga bisa dari orang lain. Kami tidak memiliki kepastian," lanjut mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.
Hengki menjelaskan bahwa kasus di Depok ini memiliki kesamaan dengan kasus keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, pada tahun sebelumnya.
"Ini sangat mirip dengan peristiwa yang terjadi di Kalideres. Oleh karena itu, pola kejadian ini sama, dengan penemuan jenazah yang sudah mengalami kerusakan," ujar Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan pada Jumat (8/9/2023).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai profesional, dengan fokus pada investigasi ilmiah kejahatan, untuk mengungkap kasus yang terjadi di Depok.
Ini melibatkan berbagai bidang, mulai dari psikologi forensik hingga laboratorium forensik.
"Prosedur-prosedur yang kami temukan kemarin mencakup penyelidikan di lokasi kejadian dan kami juga menjaga kebersihan tempat tersebut sejak awal sehingga tim laboratorium forensik dapat menguji apakah ada tanda-tanda kehadiran orang di sekitar kedua jenazah sebelum insiden ini," ujarnya.
Selain itu, sambugnya, tim laboratorium forensik juga melakukan analisis untuk mendeteksi apakah ada jejak-jejak racun atau substansi berbahaya lainnya di sekitar lokasi kejadian. Di samping itu, tim identifikasi forensik berusaha mengidentifikasi korban.
Mengutip Tribun Depok, ini fakta-fakta temuan kerangka ibu-anak di Depok:
1. Tewas di Kamar Mandi
Sebelumnya, ibu dan anak ditemukan tewas dalam keadaan sudah membusuk di perumahan elit wilayah Cinere, Kota Depok pada Kamis, ( 7/7/2023).
Korban berinisial GAH (64) dan anaknya seorang laki-laki DAW (39) tewas di kamar mandi rumahnya dalam keadaan bersebelahan.
Ketua RT 01/RW 16 Cinere, Soni Wicaksono menjelaskan, kedua korban tidak terlihat kurang lebih selama sebulan sebelum ditemukan tewas.
"Kelihatannya ada sebulan lebih (tidak terlihat)," kata Soni saat ditemui di lokasi.
"Menurut informasi tetangga mereka tinggal berdua," sambungnya.
Penemuan mayat tersebut berawal saat petugas keamanan setempat didampingi ketua RT mencoba mengecek kondisi rumah lantaran penghuninya lama tak terlihat.
"Kami kemari didampingi security, kemudian security menghubungi pihak Polsek kita coba ketok tidak ada yang membuka pintu nggak ada yang jawab. Dibel juga nggak ada yang menjawab akhirnya pihak security inisiatif lompat pagar," ujarnya.
Kedua mayat yang merupakan ibu dan anak tersebut ditemukan sudah membusuk di dalam kamar mandi rumahnya dengan posisi berdekatan.
"Kemudian kita turun ke bawah kebetulan ada petugas kebersihan tukang sampah juga masuk ke dalam menemukan itu (mayat) di kamar mandi belakang," pungkasnya.
2. Korban Jarang Berkomunikasi dengan Tetangga
Tetangga korban, Ratna Ningsih Trinoto (71) menceritakan, GAH dan DAW tinggal bersama sudah lama di lingkungan perumahan BCI Cinere.
Meski demikian, keduanya merupakan pribadi yang tertutup dan tidak pernah berbaur dengan tetangga dan masyarakat sekitar.
"Tinggal bertahun-tahun, beliau tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga," kata Ratna di lokasi, Jumat (8/9/2023).
"Yang kenal paling Pak RT, karena mengurus surat-surat paling," sambungnya.
Ratna pun mengaku beberapa kali mengajak GAH untuk lari pagi bersama warga sekitar, namun selalu enggan dan tak pernah berhasil.
"Saya suka jalan pagi olahraga lewat sini, beliau lagi di depan mau buang sampah, nyapu lah, paling saya sapa dadah-dadah," ungkapnya.
Menurut Ratna, bahkan kedua korban tidak bergabung dengan grup WhatsApp lingkungan RT 01/16 Kelurahan Cinere lantaran tidak mau.
"Kita punya grup WA warga, cuma beliau enggak gabung, karena enggak mau juga sih," ujarnya.
3. Penyebab Kematian
Tim gabungan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal penemuan jasad ibu dan anak yang tewas di perumahan BCI Cinere, Kota Depok pada Kamis (7/9/2023).
Dari hasil olah TKP awal tersebut, diduga kedua jasad yang sudah membusuk tersebut sudah tewas dalam kurun waktu sebulan lebih.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Ahmad Fuadi menjelaskan, hasil TKP awal belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian korban.
"Dari luka kita tidak bisa ketahui apakah ada luka atau tidak, karena kondisi jenazah sudah posisi membusuk, sudah lama sekali, diperkirakan kurang lebih satu bulan," kata Fuadi di lokasi.
Sedangkan untuk kepastian penyebab kematian korban akan diketahui usai menjalani otopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Sementara kita belum dapat menyimpulkan, karena olah TKP belum bisa menarik kesimpulan penyebabnya," ujarnya.
Nanti dari forensik yang akan menyimpulkan atau mengetahui apakah ada luka atau penyebabnya seperti apa dan sebagainya," pungkasnya.
4. Rumah Korban Tanpa Aliran Listrik
Meski berada di perumahan elit, rumah lokasi penemuan jasad ibu dan anak di Perum BCI Cinere, Kota Depok nampak tak terawat.
Dari depan, rumah dua lantai dengan dominasi warna cat merah muda itu ditumbuhi rumput ilalang dengan tinggi sekitar 20-30 sentimeter.
Selain itu, sebagian atap depan rumah juga telah runtuh, menyebabkan puing-puingnya jatuh ke lantai dasar.
Aliran listrik di rumah tersebut telah terputus sehingga suasana gelap tanpa pencahayaan lampu pada malam hari.
Menurut informasi dari seorang petugas keamanan lokal bernama Ja'far, kondisi rumah yang gelap tanpa aliran listrik sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan.
"Kami tidak mengetahui bahwa listrik sudah terputus," kata Ja'far saat dimintai konfirmasi pada Jumat (8/9/2023).
"Keadaan ini telah berlangsung selama hampir satu bulan, dan tidak ada tanda-tanda aktivitas di dalam rumah. Oleh karena itu, baik tetangga di sekitar maupun petugas keamanan memiliki kecurigaan," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]