WahanaNews.co | Banjir yang melanda Kecamatan Benda, Kota Tangerang meluas hingga warga yang terdampak bertambah menjadi 1.000 kepala keluarga (KK).
Hal itu lantaran intensitas hujan yang tinggi serta lambannya pemerintah daerah setempat melakukan normalisasi saluran air.
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Tangerang klaim penurunan angka stunting pada balita 6,9%.
“Banjir sudah memaauki hari ketiga. Banjir pertama hari Selasa (18/1/2022, Red) malam, karena intensitas hujan tinggi dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB,” ujar Riswan Setyo, Sekretaris Camat Benda kepada, Kamis (20/1/2022).
Hari ini, sambung Riswan, terdapat penambahan jumlah KK yang terdampak banjir. Dimana sebelumnya berjumlah 827 pada Rabu (19/1/2022) menjadi sekitar 1.000 KK.
Untuk wilayah, lanjutnya, jika sebelumnya hanya tiga kelurahan yang terdampak, kini mengalami penambahan satu kelurahan, yakni Juru Mudi Baru.
Baca Juga:
Buntut Kritik Proyek PSN PIK 2, Said Didu Dipolisikan
“Wilayah yang kebanjiran ada empat, yaitu Kelurahan Juru Mudi, Juru Mudi Baru, Benda, dan Belendung,” ungkapnya.
Untuk Kelurahan Belendung, hari ini banjir sudah mulai surut. Maka dari itu, pemerintah daerah tengah fokus untuk menangani banjir yang melanda Kelurahan Benda, Juru Mudi dan Juru Mudi Baru.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan banjir dapat surut. Namun, kata Riswan, banjir kali ini merupakan yang terlama dari tahun sebelumnya.
Sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi banjir di daerah tersebut, pihak Kecamatan Benda sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerja Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dengan menggunakan mesin pompa.
"Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan normalisasi saluran air. Kita minta OPD teknis untuk standby membersihkan saluran air,” tukas Riswan. [qnt]