WahanaNews.co | Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah minta pemerintah segera menghentikan rencana pemindahan kawasan mangrove untuk pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak.
Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng Iqbal Alma khawatir penggunaan ruang laut demi infrastruktur bisa memperburuk kualitas lingkungan hidup setempat.
Baca Juga:
Pesawat yang Ditumpangi Wapres Malawi Hilang, Diduga Jatuh di Hutan
Iqbal menyebut kondisi ini akan memicu bencana alam, seperti banjir rob yang terjadi di pesisir utara Jawa Tengah dalam tiga hari terakhir.
"Walhi Jateng mendesak pemerintah baik pada tingkat kota, provinsi, maupun nasional untuk menghentikan rencana relokasi mangrove untuk kawasan industri dan pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak," kata Iqbal dalam keterangan resminya, Rabu (25/5).
Tak hanya pembangunan tol, pihaknya juga menyoroti pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah pesisir. Terdapat beberapa Kawasan industri baru maupun perluasan Kawasan industri di pesisir utara Jateng.
Baca Juga:
DLH Palangka Raya Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Potensi Karhutla
"Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Jatengland Industrial Park Sayung, Kawasan Industri Wijayakusuma," ujarnya.
Iqbal berujar pemerintah harus menghentikan pembangunan yang eksploitatis ruang laut. Menurutnya, akibat pembangunan yang sudah ada saja, kondisi banjir rob di Pantura sudah terbilang parah.
"Menurut penuturan warga, di daerah Sayung, Demak biasanya rob tidak setinggi ini, juga tidak sampai di badan jalan. Di Daerah Bedono, jalan dari terminal sampai jalan Onggorawe macet, rumah-rumah kemasukan air hingga setinggi paha orang dewasa," ujarnya.