WahanaNews.co | Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memaparkan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 86 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada pukul 00.00-24.00 WIB, Selasa, 12 April 2022.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu (13 April 2022), mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat dua kali gempa fase banyak, satu kali gempa tektonik, dan satu kali gempa embusan.
Baca Juga:
Awas! Gunung Ibu Siaga Level III, Semburkan Api dan Abu
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas puncak.
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 23 Januari 2022.
Pada periode pengamatan itu, tercatat sembilan kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) rata-rata sebesar 0,01 cm per hari dalam tiga hari.
Berdasarkan hasil analisis morfologi dari 1 sampai 7 April 2022 pada kubah barat daya Merapi tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah dan pada kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
Menurut BPPTKG, selama periode itu volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.