Menurutnya, pemerintah daerah aktif mengendalikan penggunaan plastik berkualitas rendah yang umumnya dihasilkan dari proses daur ulang sederhana. Jenis plastik ini banyak dipakai masyarakat, mulai dari pasar tradisional, warung, hingga pedagang kaki lima.
"Plastik jenis ini memang mudah terurai, yang sekilas tampak baik bagi lingkungan. Namun, justru berkontribusi besar terhadap peningkatan mikroplastik di alam," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Pengadaan Mesin EDC, KPK Panggil Dirut BRI Insurance
Ia menambahkan, Pemprov DKI tidak sedang "bermusuhan" dengan plastik. Namun demikian, Ia mengingatkan tentang dampak lingkungan akibat dari sampah plastik.
"Kita tidak anti terhadap plastik, karena plastik sudah menjadi bagian dari peradaban modern. Yang kita tolak adalah plastik yang mencemari lingkungan," tandasnya.
BRIN menemukan adanya kandungan partikel mikroplastik berbahaya dalam air hujan di wilayah Jakarta. Kandungan partikel tersebut berasal dari aktivitas manusia di perkotaan. Selain mengandung partikel mikroplastik, air hujan juga mengandung berbagai polutan lainnya. Karena itu, BRIN mengingatkan masyarakat agar tidak mengonsumsi langsung air hujan tanpa filtrasi berlapis.
Baca Juga:
Proses Dekontaminasi Cesium-137 di Cikande: Tiap 2 Menit Petugas Ditarik Keluar
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.