Di Banyumas, Entes meyakini 100 persen bahwa jenazah yang ditemukan di Banyumas itu adalah anaknya.
"Dari bajunya, celananya, gespernya, terus kepalanya yang katanya rambutnya mohawk, itu semua teman-temannya yakin bahwa itu Handi. Ada yang tahu celananya, bahkan kalung emas imitasinya. Itu enggak salah lagi. Itu Handi," ungkapnya.
Baca Juga:
Tolak Selamatkan Handi-Salsa, 6 Aksi Keji Kolonel Priyanto
Setelah dipastikan, jenazah Handi Saputra pun saat itu langsung bersiap dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan. Jenazah Handi Saputra akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Minggu (19/12) dini hari sekitar pukul 01.00, beberapa saat setelah datang sekitar pukul 00.00.
Sebelum dimakamkan, jenazah Handi Saputra sempat disemayamkan di rumah duka lalu disalatkan. Isak tangis keluarga dan warga yang hadir pun tampak menghiasi proses pemakaman anak muda yang baru berusia 18 tahun itu.
Kakak Handi Saputra, Diki, sempat menangis histeris saat jenazah adiknya hendak dimasukan ke dalam liang lahat. Ia tidak pernah menyangka adiknya yang sangat ia sayangi meninggal dunia dalam kondisi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Baca Juga:
Tolak Selamatkan Handi-Salsa, Begini 6 Aksi Keji Kolonel Priyanto
Salah seorang tetangga Handi Saputra, Uus bercerita bahwa Handi adalah sosok pemuda yang dikenal ramah dan baik di kampungnya. Dengan usianya yang masih muda, Handi juga dikenal supel sehingga memiliki banyak teman.
"Kalau saya seangkatan sama kakaknya. Tapi saya kenal Handi. Dia orangnya enggak suka bikin onar. Mudah bergaul," katanya.
Entes menyebut bahwa anaknya sebetulnya cukup pendiam tidak banyak tingkah. Namun dengan pendiamnya itu, Handi diketahui memiliki cukup banyak teman.