Hal ini berbeda ketika anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Kalau SD-nya ini dapet seragam, sampai kelas enam itu, saya malah nggak pernah beli," imbuhnya.
Baca Juga:
Soal Fakta Sengketa Lahan SMPN 1 BBC Purwakarta, Pemkab Optimis Menang di MA
Karena kebijakan sekolah yang dirasanya memberatkan wali murid, Nunuk hanya bisa pasrah. Ia pun merayu anaknya agar mau mengenakan seragam lama saat menjalani pembelajaran tatap muka.
"Ya belum, gimana mbayare," tuturnya pasrah.
Menanggapi aduan itu, Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am berjanji akan membantu penyelesaian masalah tersebut.
Baca Juga:
Polres Majalengka Bekuk Pelaku Pencurian Komputer, Salah Satunya Residivis
"Harusnya pihak sekolah paham betul, kami di DPRD Surabaya sudah menganggarkan seragam untuk masyarakat MBR dan Mitra Warga," ujar Ghoni.
Ghoni memastikan dirinya akan pasang badan jika dikemudian hari ada yang merisak Nunuk dan putranya selama di sekolah.
"Ini adalah keberanian, beliau adalah masyarakat MBR yang sewajibnya pula ditanggung kesejahteraannya oleh pemerintah, jika nanti ada pembullyan lapor kembali pada saya," tegas anggota Komisi C DPRD Surabaya, itu. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.