WahanaNews.co | Kasus Covid-19 kembali melonjak. Pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Barat pun mulai dievaluasi.
"Omicron lagi naik maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Jumat (4/2).
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengaku sudah memerintahkan setiap kabupaten/kota untuk mengkaji pelaksanaan PTM di daerahnya, terutama memantau penularan di lingkungan sekolah.
Seperti di Kota Bogor yang sudah diizinkan menghentikan PTM sementara waktu karena penularan cukup tinggi.
"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita mengambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Emil mengatakan saat ini lonjakan kasus Covid-19 terjadi di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya. Ia pun bakal fokus menangani lonjakan kasus di wilayah tersebut.
"Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," ujarnya.
PTM 100 Persen Masih Jalan di Bandung
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum menyetop pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Kasus positif Covid-19 di Kota Bandung pada 2 Januari lalu hanya 21, kemudian melonjak menjadi 700 kasus pada 3 Februari 2022.
"Peningkatannya luar biasa, tapi sekali lagi kita waspada, panik mah enggak perlu," kata Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kamis (3/2).
Yana memastikan PTM 100 persen akan tetap berjalan dengan protokol kesehatan ketat. Tes acak dan penelusuran kontak erat akan terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 pada siswa dan tenaga pendidik.
"PTM tetap berjalan, karena hanya 0,4 persen kalau tidak salah atau 0,04 kasus infeksi positifnya di sekolah. Kami minta lewat Disdik terus prokes dan tes acak, mudah-mudahan tertangani," ujarnya.
Menurut Yana, skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini tidak menyelesaikan masalah. Menghentikan PTM dan mengganti dengan PJJ, katanya, tidak bisa langsung dilakukan karena ada standar operasional prosedur (SOP).
"Kami sudah ada SOP, akan terus tes acak, saat ini sudah 60 sekolah. Dari itu ada 14 orang positif Covid-19, 13 siswa dan satu guru. Jadi, sementara ini (PTM 100 persen) masih jalan," katanya. [bay]