Sedangkan magnitudo terbesar mencapai
3,9 yang terjadi pada 15 Maret 2021 dengan kedalaman 5 km.
"Untuk sumber kegempaan di
wilayah ini masih kita asumsikan adanya dike
swarm yang bersifat paralel, yang terbentuk sebagai respons
terhadap medan tekanan regional atau radiasi dike swarm yang bersumber dari rekahan yang sudah ada sebelumnya
dan bukan dari intrusi magma," kata Lewi.
Baca Juga:
Kementerian PUPR Ajak Wisatawan Menginap di Sarhunta Danau Toba
Kondisi ini, tambahnya, memang cukup
menarik untuk diteliti.
Saat ini, BMKG-USK
sedang melakukan penelitian, dan sudah memasang sensor di beberapa
titik. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.