WahanaNews.co | Salah seorang petugas vaksin mengalami luka-luka di bagian kaki karena terkena amukan masyarakat secara tidak sengaja di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Aceh Barat Daya, Aceh pada Selasa (28/9/2021).
Warga setempat yang mengobrak-abrik tempat vaksinasi ini berang lantaran menolak adanya vaksinasi di wilayahnya yang membuat dagangan mereka jadi sepi.
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
“Kerusakannya lumayan parah. Satu posko gerai vaksinasi, 42 vial vaksin Sinovac, alat medis berupa masker, handsanitizer, alat tensi, jarum suntik dan obat-obatan rusak dan tidak bisa digunakan lagi,” kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy.
Dia menjelaskan, 42 vial vaksin rusak itu terdiri atas 9 vial dengan masing-masing 10 dosis dan 33 vial dengan masing-masing 2 dosis.
Menurutnya, situasi di PPI Ujung Serangga kini sudah kondusif. Wanardy berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di seluruh Aceh.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
Dia menyebut, kurangnya edukasi tentang vaksinasi jadi salah satu faktor pemicu aksi penolakan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya itu.
“Kami meminta kepada Forkopimda Aceh Barat Daya dibantu oleh Muspika setempat untuk terus memberikan edukasi-edukasi terkait pentingnya vaksinasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang diperoleh, para pedagang ikan merasa kesal dan marah, atas kedatangan petugas vaksinasi di PPI Ujung Serangga Susoh dengan secara tiba-tiba. Mereka menilai kedatangan petugas vaksin membuat dagangan mereka jadi sepi pembeli.
"Akibat ada petugas vaksin itu, jadi warga merasa takut datang ke PPI Ujung Serangga, dan ikan mereka tidak habis terjual," ujar seorang warga Aceh Barat Daya, Syahril saat dihubungi.
Ia mengaku tidak ada tindakan kekerasan maupun anarkis dalam pembubaran petugas vaksin tersebut. Hanya saja, warga meluapkan kekesalannya dengan menghancurkan barang-barang yang dibawa petugas vaksin.
"Kursi, masker dan dokumen berhamburan. Petugas vaksin juga menyelamatkan diri, mengingat jumlah pedagang yang datang dengan teriakan sangat ramai," ucapnya.
Namun aksi itu tidak berlangsung lama, petugas TNI-Polri datang ke lokasi untuk menenangkan pedagang dan warga di sana.
Atas kejadian itu sejumlah petugas vaksin yang berjumlah delapan orang merasa syok dan diungsikan ke Polres setempat. Dalam peristiwa itu tidak ada korban luka.
"Tidak ada luka-luka. Hanya syok saja para petugas kita. Kini mereka sudah di Polres untuk diambil keterangannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya, Safliati. [rin]