WahanaNews.co | Imbas dari adanya baku hantam yang melibatkan sejumlah prajurit TNI dengan warga di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo mengatakan pusat polisi militer angkatan darat tengah melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut.
Diketahui, peristiwa itu sebelumnya terekam dalam video dan viral di media sosial.
Baca Juga:
Pertanyakan Dana Bantuan Gempa, Warga Cianjur Nyaris Baku Hantam
"Sudah monitor, sedang diinvestigasi. Tim gabungan, ada Puspomad, ada dari Mabesad," kata Chandra kepada wartawan, Kamis (6/1).
Chandra mengatakan peristiwa itu terjadi saat anggota TNI hendak memasang plang di lahan yang diklaim hak guna usahanya diberikan kepada koperasi Kodam. Saat itu, terjadi penolakan dari masyarakat di sana.
"Di mana mereka diduga para penggarapnya. Dalam prosesnya terjadilah dorong-dorongan kemudian ada sesuai laporan yang saya terima, ada yang dari pihak TNI-nya juga kena, dari pihak masyarakatnya juga. Nah ini yang sedang dilakukan investigasi," kata Chandra.
Baca Juga:
Pria Surabaya Babak Belur gegara Kepergok Ngamar dengan Pacar Orang
Sebuah video tentang sejumlah prajurit TNI terlibat baku hantam dengan sejumlah warga di sebuah sawah garapan menjadi perhatian publik dan viral di media sosial.
Peristiwa itu disebut melibatkan anggota Batalyon Zeni Tempur (Zipur) Kodam I Bukit Barisan (BB) dengan sejumlah warga Desa Seituan, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Dalam video yang beredar, masyarakat penggarap memprotes kedatangan anggota TNI ke area persawahan itu. Sejumlah mobil TNI diturunkan ke lokasi. Para petani yang mayoritas perempuan tampak meminta anggota TNI meninggalkan lokasi itu.
"Kami ditindas teman-teman. Masyarakat Desa Seituan, Kecamatan Pantai Labu dipukuli TNI teman-teman. Ini tanah warisan nenek moyang kami," ucap seorang wanita yang mengunggah video itu.
Kericuhan tak terhindarkan. Anggota TNI turun ke areal sawah yang penuh lumpur. Di sana petani penggarap dipukuli. Sejumlah ibu-ibu mencoba melerai perkelahian itu. Dalam video itu juga tampak sejumlah ibu-ibu yang menggendong anaknya. Mereka memprotes kedatangan anggota TNI ke wilayah itu. [bay]