WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa sejauh ini polisi telah mengidentifikasi satu orang yang diduga menjadi pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Meski begitu, penyelidikan belum berhenti pada satu nama karena polisi masih menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.
Baca Juga:
Korban Ledakan SMAN 72 Jalani Pemulihan, Dokter: Sebagian Alami Gangguan Pendengaran
“Saat ini masih satu yang kita dapati, namun kita nggak berhenti sampai di situ. Kita terus melakukan penyisiran, apakah ada pihak-pihak lain, dan saat ini tim sedang bekerja. Jadi untuk jumlah resminya berapa, tentunya saat ini kami terus lakukan pendalaman,” kata Jenderal Sigit kepada wartawan usai menjenguk korban di Rumah Sakit Islam Cikini, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
Jenderal Sigit menjelaskan bahwa terduga pelaku merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut dan kini masih menjalani perawatan medis akibat luka yang dialaminya dalam insiden itu.
“Terduga pelaku saat ini merupakan salah satu siswa di SMA tersebut,” ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Dalami Dugaan Bullying di Balik Ledakan SMAN 73 Kelapa Gading
“Yang jelas, kondisi terduga pelaku semakin membaik, dan mudah-mudahan nanti akan mempermudah kita pada waktunya apabila dibutuhkan,” lanjutnya.
Kapolri menegaskan, proses penyelidikan terus berjalan dengan mengumpulkan berbagai barang bukti dari lokasi kejadian.
Polisi menemukan sejumlah benda yang diduga berkaitan dengan penyebab ledakan.
“Ditemukan beberapa bukti pendukung yang sedang kami kumpulkan. Ada tulisan, ada barang bukti serbuk yang diperkirakan bisa menimbulkan potensi ledakan, juga catatan-catatan lain yang sedang kami teliti,” ungkapnya.
Selain mengumpulkan barang bukti fisik, tim penyidik juga memeriksa keterangan para saksi dan menelusuri aktivitas digital para siswa, termasuk akun media sosial, untuk memperjelas motif dan latar belakang kejadian.
“Termasuk juga kita melakukan pemeriksaan terhadap media sosial, lewat keluarga, untuk mengumpulkan semuanya,” tambah Jenderal Sigit.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]