WahanaNews.co | Aktivis
lingkungan Togu Simorangkir menuturkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat terkejut
begitu tahu persoalan lingkungan yang diduga dilakukan pihak korporasi di Danau
Toba, Sumatera Utara.
Baca Juga:
Diusung PDIP, Cabup Toba Poltak Sitorus Terang-terangan Dukung Bobby Nasution
Hal itu dikatakannya usai bertemu dengan Presiden, di Istana
Negara, Jakarta, Jumat (6/8), bersama 10 orang anggota TIM (akronim dari
"Tulus, Ikhlas, Militan") 11 lainnya.
Tim aktivis lingkungan Toba ini beranggotakan Togu, Anita
Martha Hutagalung, Irwandi Sirait, Christian Gultom, Erwin Hutabarat, Ferry
Sihombing, Agustina Pandiangan, Lambok Siregar, Yman Munthe, Jevri Manik, dan
Bumi Simorangkir, anaknya yang berumur delapan tahun.
Demi mengadukan pihak korporasi yang diduga merusak
lingkungan Toba, mereka berjalan kaki lebih dari 1.700 kilometer dimulai dari
makam Raja Sisingamangajara XII di Toba Samosir ke Jakarta sejak 14 Juni dan
tiba di Jakarta 27 Juli.
Baca Juga:
Korupsi Jalan di Toba Samosir, Kejati Sumut Tetapkan 1 Tersangka Kasus
"Ada hal yang beliau tidak ketahui dan beliau sangat
terkejut, ekspresinya memang benar-benar terkejut," kata Togu, seusai
pertemuan.
"Salah satunya beliau tidak tahu keramba jaring apung
yang ada di Danau Toba itu milik perusahaan, beliau pikir itu milik rakyat
karena kalau milik rakyat harusnya susah nutupnya, tapi ketika saya katakan itu
milik dua perusahaan, dia sampai terkejut," tuturnya.
Terlepas dari itu, kata Togu, Jokowi sudah mengetahui
masalah lingkungan yang terkait PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) di sekitar
Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.