Setelah
percaya, mereka jadi tak peduli dengan Covid-19 dan malas tahu dengan prokes
dan program vaksinasi.
"Saya
sudah instruksikan insan kesehatan Kutai Kertanegara perang melawan Covid-19
dan para penyebar hoaks. Sebab hoaks juga melemahkan upaya kemanusian
kita," tegas dia, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (20/7/2021).
Baca Juga:
Buntut Kasus TPPU, 91 Kendaraan Eks Bupati Kukar Rita Widyasari Disita KPK
Jika
tidak, maka upaya mitigasi sisi hulu, yakni pencegahan penularan dalam penanganan Covid-19,
menjadi lemah.
Orang
tidak percaya Covid-19 karena termakan informasi hoaks.
"Bagaimana
mungkin kita memperkuat tanpa dukungan masyarakat. Mendukung upaya pencegahan
cukup dengan taat prokes dan tidak mudah termakan hoaks," terang dia.
Baca Juga:
Negeri Jahetan Layar: Surga Alam di Perbukitan Kutai Kartanegara
Martina
menegaskan, Covid-19 adalah bencana nyata.
Sebab
Covid-19, rumah sakit dan tempat karantina jadi penuh, angka kematian melonjak,
hingga banyak orang kehilangan, orangtua, anggota keluarga dan lainnya.
"Bencana
ini nyata. Sangat nyata. Saya tidak peduli dari mana awalnya virus corona, yang
pasti korban terus berjatuhan di depan mata kita. Banyak anak yang sudah
menjadi yatim piatu, banyak keluarga yang telah kehilangan tulang punggung
keluarganya," terang Martina.