Bahkan,
kata Martina, selama dua hari ke depan, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Aji Muhammad
Parikesit tak bisa menerima tambahan pasien Covid-19 maupun non Covid-19
kecuali gejala berat, karena keterbatasan kapasitas ruang dan tenaga medis.
Dijelaskan
Martina, lonjakan kasus positif di Kutai Kertanegara terus meningkat tiap
harinya dengan positivity rate 33,19 persen.
Baca Juga:
Buntut Kasus TPPU, 91 Kendaraan Eks Bupati Kukar Rita Widyasari Disita KPK
Artinya,
kata Martina, tiga sampai empat dari 10 orang terkonfirmasi positif Covid-19
setiap harinya.
"Semua
sumber daya sudah kita dikeluarkan namun tetap tidak seimbang antara resource (sumber daya) dan demand (kebutuhan). Tenda yang
dibuka beberapa hari yang lalu pun terisi, sekarang kami berpikir keras
untuk bisa menambah kapasitas ditengah krisis ketersediaan nakes (tenaga
kesehatan)," terang dia.
Selain
angka positif, kata Martina, angka kematian juga menunjukan peningkatan, baik
di rumah sakit maupun pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Baca Juga:
Negeri Jahetan Layar: Surga Alam di Perbukitan Kutai Kartanegara
Kondisi
pasien makin memburuk bila terserang Covid-19, terlebih pasien dengan komorbid
atau penyakit penyerta.
"Jadi
ayo dong saudara-saudaraku, kurangi potensi penambahan kasus. Berprinsip tidak
mau tertular dan tidak mau jadi penular dengan taat prokes," ajak dia.
"Saya
hanya mau sampaikan bahwa Covid-19 sudah ada di mana-mana. virusnya sudah dekat
sekali dengan kita, bisa jadi dia ada di dalam orang yang sedang makan bareng,
ngobrol bareng dengan kita. Jadi jangan mau buka masker ketika bersama orang
yang kita tidak tahu sebelumnya dia ketemu siapa dan d imana," pesan
Martina.