WAHANANEWS.CO, Tapteng - Hujan yang turun dengan intensitas tinggi kurun waktu satu Minggu terakhir, telah memporak porandakan wilayah di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Update hingga Kamis (27/11/2025), pukul 13.00 WIB, longsor terjadi di Kecamatan Badiri, Sibabangun, Lumut, Sarudik, Kolang, Tapian Nauli, Sitahuis, Pinangsori, dan Pandan. Banjir bandang hingga merendam dan merobohkan rumah penduduk terjadi di seluruh wilayah Tapteng.
Baca Juga:
Tapanuli Tengah Miniatur Masyarakat Pancasila, Tokoh Pemuda Ajak Jaga Persatuan
Bencana alam yang menimpa juga menimbulkan korban jiwa, data sementara yang berhasil dihimpun
korban meninggal dunia 11 orang, luka-luka 3 orang. Korban hilang mencapai ratusan orang.
Selain tertimbun longsor, korban meninggal dan hilang akibat terseret arus sungai. Diperkirakan, banyak korban hanyut dari Desa Sibiobio dan Muara Sibuntuon, Kecamatan Sibabangun.
Pasalnya, pemukiman warga kedua desa berada di pinggir sungai luluh lantak di hantam arus sungai. Tidak hanya itu, kantor kepala desa, Pustu, sekolah dasar juga roboh diterjang air. Selain itu, banyak fasilitas umum yang hancur.
Baca Juga:
Api di Puncak Aek Horsik Tapteng Sulit Ditaklukkan, Petugas Berjuang di Medan Curam
"Dua warga saya meninggal tertimpa longsor. Sementara sembilan lainnya hilang terbawa arus sungai," ujar Kepala Desa Sibiobio, Damianus Zendrato, Kamis (27/11/2025).
Tapteng semakin terisolir dengan putusnya arus transportasi dengan kabupaten luar. Dibeberapa titik Jalan Nasional Sibolga - Padang Sidempuan amblas hingga mencapai kedalaman dua meter.