WahanaNews.co | Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memuji Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung atas capaian smart city dengan predikat sangat baik. Dari hasil penilaian, pada 2022 Kota Bandung mendapatkan nilai 3,88.
Menurut Asesor dari Kemenkominfo, Listyo Dwi Harsono atau biasa disapa Soni, salah satu faktor penilaiannya adalah program-program yang memberikan impact.
Baca Juga:
Terkait Kasus Suap Mantan Wali Kota Bandung Divonis 4 Tahun Penjara
"Luar biasa yang dilakukan Pemkot Bandung, banyak inovasinya. Capaian Kota Bandung yang mendominasi atau kuat ada di sisi smart government-nya. Walaupun itu untuk mempersingkat atau efisiensi di pemerintahannya, tapi berdampak pada masyarakat," ujar Soni di Balai Kota Bandung.
Bahkan, Pemkot Bandung pun memperoleh nilai sangat baik. Hanya ada dua daerah yang mendapatkan predikat tersebut, Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang.
Meski begitu, Soni mengatakan, smart city harus didukung juga dengan smart society. Salah satunya dengan hadirnya komunitas yang bisa membantu percepatan smart city di Kota Bandung.
Baca Juga:
Pegiat Antikorupsi Prediksi Akan Ada Tersangka Baru di Kasus Suap Wali Kota Bandung
"Peran swasta, akademik, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Terutama dalam smart society harus ada komunitas. Komunitas ini yang akan mempercepat literasi untuk sampai kepada masyarakat," jelasnya.
Sebab sebagian besar masyarakat masih lebih memilih untuk menggunakan layanan secara manual. Padahal, informasi layanan secara daring bisa dimanfaatkan agar pelayanan lebih cepat.
"Masyarakat masih sering malas baca. Padahal infonya sudah. Jadi bingung setelah mereka butuh," ucapnya.
Untuk mendukung SDM yang memahami mengenai smart city, Telkom University akan membuat prodi Smart City.
"Kita persiapkan SDM yang bisa mendukung kotanya. Sebab, ini perlu pengetahuan khusus, sehingga kami merasa ini perlu dibuatkan prodi khususnya," ungkapnya.
Menurut Soni, sampai saat ini Kota Bandung sudah on the track untuk menuju Smart City.
"Mungkin untuk pendanaan bisa melibatkan swasta agar bisa mendukung bersama terciptanya smart city dan smart society," imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Walikota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, pada 2021 berdasarkan Top 50 Smart City Government Rankings yang dirilis oleh Eden Strategy Institute, dari 230 kota besar di dunia, Kota Bandung berada di peringkat 28.
"Saat pandemi banyak layanan yang dipercepat dengan aplikasi untuk mengurangi interaksi. Berbagai keputusan diambil dari data real time dan update. Basisnya semua sudah di aplikasi," tutur Yana.
Ia menjelaskan, anggaran pelayanan smart city tersebar di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Salah satunya, di Disdukcapil ada aplikasi Salaman (Semua ada dalam genggaman). Semua bisa selesai di aplikasi tersebut.
Namun, menurutnya dari berbagai inovasi aplikasi, masih ada hal yang perlu dimasukan. Misalnya soal keterbukaan informasi publik.
"Kalau warga mau tahu informasi apapun, bisa saja buka di website Pemkot Bandung.
Pasti data yang memang layak dipublikasi akan kita tunjukkan. Tanpa warga harus datang dan bertanya langsung," jelasnya.
Sehingga diperlukan sosialisasi dan kerja sama pentahelix semua stakeholder. Sebab pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah kota sendiri.
"Perlu ada sosialisasi yang sampai ke grassroot, seperti ketua RT. Ketua RT bisa menjadi jubir aplikasi-aplikasi yang dikeluarkan Pemkot Bandung,” harap Yana.
Ia menargetkan, ke depannya seluruh aplikasi dari berbagai OPD akan terintegrasi dalam satu website. Sehingga masyarakat tidak perlu buka di masing-masing website atau aplikasi tiap OPD.
"Mari kita bangun Bandung dari yang sudah baik menjadi semakin baik. Bukan hanya untuk kita, tapi juga anak cucu kita. Mudah-mudahan bisa diwujudkan dengan Bandung menjadi smart city yang sesungguhnya," harapnya.
Di sisa periode ini, Yana menambahkan, Pemkot Bandung tengah konsen pada aspek infrastruktur. Salah satu harapannya, dengan infrastruktur yang memadai bisa menunjang smart city secara keseluruhan.
"Sehingga bisa terasa oleh masyarakat. Ada juga small smart city dengan living lab. Ini smart city di skala kecil menyelesaikan permasalahan-permasalahan," katanya.
"Saat ini kita sedang mencoba di daerah Tamansari. Ini akan dikembangkan di beberapa titik juga. Mudah-mudahan bisa menambah 1-2 lagi," imbuhnya. [sdy]