WahanaNews.co | Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko mengajak ratusan kepala desa dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, untuk mengembangkan potensi desanya, terutama dalam bidang pariwisata.
Potensi yang dikelola dengan baik akan mendukung kemandirian serta kesejahteraan bagi warga desanya.
Baca Juga:
Malam Nominasi FFI 2022 di Kawasan Candi Borobudur
Hal ini disampaikan di depan 190 kepala desa yang melakukan kunjungan Study Tiru Pengembangan Desa Digital dan Badan usaha Milik Desa di Balkondes Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, pengembangan potensi desa, terutama dalam bidang pariwsata membutuhkan ekosistem kawasan yang saling menopang satu sama lain.
"Di sini penting untuk mengenal tetangga sebelah. Kita harus sangat mengenal tetangga, bukan dirinya sendiri. Kalau sendiri, tidak akan didatangi. Tapi kalau bersama-sama membangun ekosistem, bisa berpotensi bisa jadi kawasan yang terintegrasi," jelasnya.
Baca Juga:
PT TWC Tunggu SOP Wisatawan Bisa Naik ke Candi Borobudur
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa Kementerian Dalam Negeri Tb. Chaerul Dwi Sapta, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Deli Serdang, Khairul Azman, Kepala Desa Borobudur Anwar Ujang Mariyadi dan Direktur BUMDes Graha Mandala Desa Borobudur, Agus Budi.
Dalam membangun ekosistem pariwisata, destinasi juga harus didukung oleh adanya atraksi yang unik dan bisa juga ikut serta membangun ciri identitas kawasan tersebut. Atraksi yang menarik akan menjadi magnet kedatangan wisatawan.
"Harus ada atraksinya kalau tidak ya mati. Kita bisa dorong desa-desa ini untuk menemukan identitasnya masing-masing. Di Borobudur, kita kembangkan wisata VW Safari model cabriolet (beratap terbuka) ini karena di Borobudur jarak antar desanya jauh-jauh. Ini sesuai dengan kebutuhan konektivitas kawasan yang berciri khas," lanjutnya.