Pencarian yang dilakukan
korban bersama warga tak membuahkan hasil, saat itu.
"Korban akhirnya
ditemukan pada Selasa (29/6/2021) kemarin. Kondisinya sangat mengenaskan,"
ucap Suharyono.
Baca Juga:
Mediasi Akhiri Konflik Tanah di Rokan Hilir, Kedua Pihak Sepakat Damai
Meski hingga saat ini belum
diketahui keberadaan harimau Sumatera tersebut, namun Suharyono menduga kuat
peristiwa itu benar disebabkan oleh serangan harimau.
Sebab, setelah melanjutkan
penelusuran di lokasi ditemukannya korban, dijumpai jejak kaki harimau yang
diperkirakan lebih dari dua ekor.
"Ada jejak harimau di
lokasi, satu memiliki jejak kaki yang besar dan satu lagi jejaknya kecil,"
kata Suharyono.
Baca Juga:
Reserse Kriminal Polres Dumai Bongkar Gudang Beras Premium Oplosan, Puluhan Ton Disita
Suharyono mengaku, lokasi
ditemukannya korban merupakan habitat kucing besar tersebut, yakni masuk dalam landscape prioritas senepis.
"Itu memang kawasan
hutan. Dan memang rumah harimau Sumatera. Kalau ada perkebunan di situ, nanti
kita selidiki apakah kebun itu legal atau ilegal," kata dia.
Suharyono mengimbau agar
masyarakat tak melakukan tindakan-tindakan anarkis terhadap satwa dilindungi
tersebut.