WahanaNews.co | Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan perbuatan orang tak dikenal (OTK) yang melempar sekarung kobra ke kediamannya di Pinang, Kota Tangerang, sebagai teror.
Wahidin menilai aksi itu cara politik kuno dan dan teror.
Baca Juga:
Bebas Bersyarat, Ratu Atut Wajib Lapor Sebulan Sekali Selama 4 Tahun
"Mengutuk sih nggak, keluarga biasa aja, cuma ini cara politik kuno, konvensional, itu termasuk teror kan," kata Wahidin Halim saat dihubungi dari Serang, Rabu (25/1/2023).
Perbuatan kedua orang tidak dikenal itu juga ia sebut jahat.
Tapi, kejadian-kejadian seperti ini katanya adalah risiko politik.
Baca Juga:
MAKI Laporkan Dugaan Penyimpangan Biaya Operasional Gubernur Banten
"Risiko politik, tapi ini jahat banget, cara kuno ini mah," tegasnya.
Ia juga mengatakan akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Ia juga sudah mendorong pihak keamanan rumah pribadinya untuk melapor.
"Ada keamanan saya yang lapor, lapor, silakan saja," terangnya.
OTK yang melempar sekarung kobra memang bertepatan dengan rencana kedatangan calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan.
Saat acara berlangsung, di sambutan ia menyampaikan doa-doa agar pelaku diberi hidayah.
"Saya kan orangnya kalau diganggu nggak pernah kepikiran, kalau ada orang yang jahil saya nggak pikirin, ada Allah. Dari dulu sikap saya begitu, nggak mau rebut-ribu, tapi di depan Anies saya doain, biar mereka dapat hidayah," ujarnya.
Wahidin sendiri tidak ingin mengaitkan kejadian tersebut dengan kedatangan Anies. Ia juga tidak menyampaikan hal ini saat Anies datang ke rumahnya.
"Nggak bilang, saya bilang di sambutan, karena tadi pagi ada ular, kita istigfar (sama-sama) ada ribuan orang," ujar Wahidin yang saat ini jadi politikus NasDem. [rgo]