WahanaNews.co | Bencana banjir yang melanda 14 kecamatan di Kabupaten Garut pada Jumat (15/7/2022), kembali menggenangi kawasan Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, yang pada banjir bandang Cimanuk pada September 2016 menjadi lokasi terdampak yang paling parah.
Sayangnya, kali ini di kawasan tersebut masih saja ada warga yang rumahnya terendam banjir, padahal pasca banjir bandang Cimanuk 2016 lalu, warga di tempat tersebut sudah direlokasi dan kawasannya dinyatakan dalam zona merah hingga tidak boleh ditempati.
Baca Juga:
Geger Kasus Mutilasi di Garut, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Aris Munandar, anggota Komisi II DPRD Garut mencium, ada warga yang tidak pindah dari kawasan Cimacan hingga banjir kali ini kembali menjadi korban. Karenanya, DPRD Garu tengah melakukan data ulang korban banjir bandang Cimanuk 2016 yang direlokasi.
"Kami sedang mendata apakah yang dulu (korban banjir) sudah dikasih rumah atau belum," kata Aris, Minggu (17/07).
Aris menduga, ada sejumlah warga yang kembali tinggal ke Kampung Cimacan yang sebenarnya telah direlokasi ke rumah tapak yang dibangun pemerintah di kawasan Copong Kelurahan Sukamenteri Kecamatan Garut Kota.
Baca Juga:
Tragedi Mengerikan: Kronologi ODGJ Mutilasi ODGJ di Depan Umum
"Dulu 2016, kita sudah bangun rumah relokasi di Copong, kebanyakan penghuninya dari Cimacan," katanya.
Politisi Partai Golkar ini menyesalkan masih adanya warga yang jadi korban banjir saat ini di Cimacan.
Karena, seharusnya kawasan tersebut sudah tidak lagi jadi tempat tinggal. Pemerintah pun merelokasi agar warga tak lagi jadi korban.