WahanaNews.co | Polisi mengungkap perkembangan terbaru dari kasus perampokan sadis yang menewaskan pengusaha elpiji di Kuranji, Sumatera Barat, Minggu (24/10/2021).
Kendati berdasarkan keterangan saksi, pelaku perampokan itu ada tiga orang, namun polisi menduga lebih dari tiga.
Baca Juga:
Kasus Penembakan di Polres Solok, Habiburokhman dan Sahroni Minta Propam Dievaluasi
"Kita menduga pelaku lebih dari tiga," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, yang dihubungi wartawan, Senin (25/10/2021).
Rico menyebutkan, pelaku yang masuk ke rumah kemungkinan besar ada tiga orang, namun tidak tertutup kemungkinan ada pelaku lainnya yang berjaga-jaga di luar rumah.
Saat ini, kata Rico, pihaknya terus mendalami kasus tersebut.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
"Ini sedang kita dalami terus," jelas Rico.
Sebelumnya diberitakan, diduga melawan, pengusaha gas elpiji di Padang, YN (58), tewas ditusuk kawanan perampok yang masuk ke rumahnya, di Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Minggu (24/10/2021) dinihari.
Selain YN, suaminya, G (60), mengalami patah tulang tangan karena dianiaya perampok tersebut.
"Korbannya ada dua. Yang perempuan meninggal dunia. Sedangkan suaminya mengalami patah tangan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, yang dihubungi wartawan, Minggu.
Polisi mengungkap kronologi perampokan berawal dari masuknya tiga perampok ke dalam rumah pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Perampok tersebut menggunakan penutup kepala dan wajah masuk dari kamar pada bangunan di belakang rumah.
Di sana, perampok menyekap salah seorang penghuni rumah berinisial RF (sekuriti), 23 tahun.
"Dari keterangan saksi, saat pelaku ini masuk, RF sedang shalat dan langsung menyekap dan mengikat kaki tangannya dengan menggunakan tali,” ucap Kapolsek Kuranji, AKP Sutrisman, dalam keterangan tertulisnya yang diterima media, Senin (25/10/2021).
RF kemudian baru bisa melepaskan ikatannya pada Minggu (24/10/2021), pukul 05.00 WIB.
CCTV Ikut Dibawa Kabur
Setelah itu, RF masuk ke dalam rumah utama dengar ada ada suara orang menggedor-gedor pintu kamar.
Saat ia membukanya, ia menemukan pembantu rumah bernama EN (23) dalam keadaan tangan terikat.
Setelah ia melepaskan EN, ia kembali mendengar suara dari kamar mandi dan menemukan AA (83) tergeletak.
AA merupakan ibu YN (pengusaha elpiji/istri korban G).
Kemudian RF mengangkat AA dan meletakkannya di atas sofa.
Sementara itu, G (60), suami korban YN, ditemukan di kamar mandi di ruangan yang lain.
Sama dengan korban lainnya, G juga disekap.
Selanjutnya, RF dan yang lainnya menuju kamar YN yang saat itu dalam keadaan terkunci.
Mereka mendobrak pintu, lalu menemukan YN dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan mulut ditutup menggunakan kain.
YN ditemukan sudah tidak bernyawa.
“RF memutus tali yang mengikat tangan korban dengan menggunakan gunting dan meminta tolong pada jemaah yang shalat subuh di dekat rumah. Selanjutnya pukul 05.30 Wib warga melaporkannya ke kami,” kata Sutrisman.
Dari perampokan tersebut, pelaku berhasil membawa kabur satu unit mobil, kartu ATM dan empat handphone serta receiver CCTV dibawa kabur para perampok. [dhn]