"Kami ucapkan terima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang telah
mempercayakan kebutuhan kelistrikannya kepada PLN dalam program Captive
Incentive. Tentunya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN
atas dukungannya untuk bersinergi antar BUMN" ungkap Zulkifli Zaini,
Direktur Utama PLN.
Zulkifli menjelaskan, Captive Incentive merupakan program inovasi PLN untuk
memenuhi harapan pelanggan, khususnya segmen Industri dan Bisnis, dengan
melihat adanya kebutuhan dari sisi efisiensi finansial dan operasional.
Skemanya melalui pengalihan sumber listrik pembangkit mandiri yang kemudian
dialihkan pemakaiannya dengan pasokan listrik dari PLN.
Baca Juga:
Petrokimia Gresik Bakal Optimalkan Green Port untuk Kelancaran Distribusi Pupuk
Kerja sama ini memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Bagi Petrokimia
Gresik sebagai pelanggan, akan mendapatkan potensi penghematan yang lebih besar
sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengoptimalkan
produktivitas produksinya. Selain itu, tentunya Petrokimia Gresik dapat lebih
fokus mengelola bisnisnya.
Sementara itu, bagi PLN, hal ini sudah merupakan sebuah amanah dan
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik industri di Indonesia.
Pada program Captive Incentive, PLN memberikan insentif tarif listrik
kepada pelanggan sesuai dengan pemakaian listrik (paket kWh) yang telah
disepakati bersama. Dalam kurun waktu 3 tahun, Petrokimia Gresik berkomitmen
untuk mengikuti Program Captive Incentive dan mengalihkan daya dari pembangkit
milik sendiri ke listrik dari PLN.
Baca Juga:
377.544 Ton Pupuk Bersubsidi Disiapkan Petrokimia Gresik Untuk Musim Tanam 2022
Petrokimia Gresik sebagai salah satu industri yang memiliki peranan penting
dalam sektor pangan di Pulau Jawa khususnya, membutuhkan pasokan energi hulu
yang andal dengan listrik sebagai salah satunya. Kerja sama dan komitmen dalam
Program Captive Incentive antara Petrokimia Gresik dan PLN ini, tidak menutup
kemungkinan untuk diperpanjang.
"Alhamdulillah, kerja sama ini dapat meningkatkan konsumsi energi dan
produktivitas sistem ketenagalistrikan PLN," ujarnya.
Saat ini, dipastikan kondisi kelistrikan di Jawa Timur aman dan surplus.
Hal ini didukung dengan daya mampu pasok sebesar kurang lebih 8.008 MW dengan
beban puncak siang mencapai 5.252 MW dan Malam 5.619 MW.