WahanaNews.co | Belasan warga Desa Tamilou, Kecamatan Amahai di Kabupaten Maluku Tengah, jadi korban penembakan yang diduga dilakukan aparat kepolisian pada Selasa, (7/12) subuh sekitar pukul 05.20 WIT.
Dilaporkan, korban didominasi kaum perempuan alias kaum emak-emakyang notabenenya merupakan 'emak'emak'.
Baca Juga:
2 Anggota DPRD Malteng Ngamuk Gegara THR Tak Kunjung Cair
Kabid Humas Polda Maluku M Roem Ohoirat menjelaskan, alasan perempuan justru menjadi korban penembakan. Menurutnya, saat kejadian perempuan paling depan menghalau petugas.
"Di Maluku sini kalau kejadian pengadangan emak-emak lah yang paling depan," katanya kepada merdeka.com, Rabu (8/12).
"Sehingga kemarin itu ada emak-emak kena serpihan peluru karena mereka paling depan," sambungnya.
Baca Juga:
Berkat Light Up The Dream, Warga Masohi Maluku Tengah Nikmati Listrik Gratis PLN
Katanya, pengadangan itu terjadi ketika anggota ingin menjemput paksa diduga pelaku pembakaran yang mengakibatkan seorang meninggal dunia.
"Sehingga ada bentrokan mereka mau mengambil paksa beberapa pelaku ya untuk mereka ambil kembali, sehingga terjadi keributan ada anggota kita 7 orang mengalami luka-luka mereka ada yang lempar dengan batu, ada yang pukul dengan batu, ada pukul dengan tangan, ada yang mukul dengan kayu. Bahkan ada beberapa senjata milik (aparat) berusaha direbut oleh masyarakat," jelasnya.
Sebanyak 18 warga Desa Tamilou, Kecamatan Amahai di Kabupaten Maluku Tengah terkena tembakan aparat kepolisian pada Selasa, (7/12) subuh sekitar pukul 05.20 Wit.