WAHANANEWS.CO, Flores Timur - Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur menginformasikan bahwa delapan orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengeluarkan material vulkanik di Kecamatan Wulanggitang.
"Saat ini, berdasarkan identifikasi, terdapat delapan korban jiwa akibat paparan material letusan gunung api," ujar Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Hery Lamawuran, dalam keterangannya dari Kupang, Senin (4/11/2024) pagi.
Baca Juga:
Tiga Gunung Api di Sulawesi Utara Berstatus Siaga Level III Setelah Aktivitas Meningkat
Pernyataan ini disampaikan terkait perkembangan terbaru mengenai dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur.
Menurut laporan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gunung tersebut mengalami erupsi pada Senin (4/11/2024) pukul 02.48 WITA, meskipun kolom abu tidak terlihat.
Seismogram mencatat erupsi ini dengan amplitudo maksimal 17 milimeter dan durasi sekitar tiga menit lima detik.
Baca Juga:
Lubang Misterius Muncul di Sungai Blitar, Sedot Air Hingga Sungai Mengering
Hery menambahkan bahwa selain menelan korban jiwa, erupsi ini juga menyebabkan beberapa rumah dan bangunan sekolah terbakar akibat semburan material vulkanik.
“Saat ini kami belum menerima data resmi mengenai jumlah bangunan yang terdampak, tetapi dilaporkan ada satu sekolah yang terbakar,” ujarnya.
Masyarakat diminta tetap waspada karena status gunung telah dinaikkan dari Level III (siaga) menjadi Level IV (awas).
Sebelumnya, PVMBG meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dari level III menjadi level IV mulai Minggu (3/11/2024) pukul 24.00 WITA.
Kepala PVMBG, P. Hadi Wijaya, menyatakan bahwa peningkatan status ini didasarkan pada hasil evaluasi aktivitas gunung tersebut dari 23 Oktober hingga 3 November 2024 pukul 18.00 WITA, yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]