WahanaNews.co | Wilayah Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai memasuki musim hujan. Warga diingatkan untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut sudah siap siaga menghadapi musim penghujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Mereka sudah mempersiapkan peralatan yang dapat digunakan saat terjadi bencana.
Baca Juga:
Banjir Rob Parah di Labuhanbatu Utara: Ribuan Rumah dan Lahan Terendam
"Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk ikut melakukan antisipasi menghadapi bencana yang biasa terjadi saat musim hujan. Dalam waktu dekat, BPBD Kabupaten Garut juga akan melakukan rapat bersama seluruh kecamatan untuk melakukan mitigasi bencana,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Garut, Daris Hilman, Kamis (16/9).
Belakangan ini hujan sudah mulai turun di sejumlah wilayah di Kabupaten Garut, khususnya di wilayah selatan Garut, seperti Kecamatan Cibalong, Cisompet, hingga Pamulihan. Peristiwa tanah longsor kecil dilaporkan terjadi, namun kata Daris, kondisinya masih aman.
Secara umum, lanjut Daris, seluruh wilayah Kabupaten Garut memiliki potensi bencana. Namun bencana yang sering terjadi di Garut adalah tanah longsor, khususnya di wilayah selatan. "Alat berat sudah disiapkan di wilayah selatan untuk mengantisipasi longsor yang menutup jalan," ungkapnya.
Baca Juga:
Mengungkap Rahasia Alam: Gempa Bumi Ternyata Kunci Pembentukan Bongkahan Emas
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Undang Hendiana mengungkapkan bahwa bencana yang kerap terjadi di wilayahnya pada musim hujan adalah longsor, banjir, dan pohon tumbang. Untuk mengantisipasi hal itu, seluruh alat sudah dicek dan semuanya dipastikan siap digunakan saat terjadi bencana.
Undang juga memastikan bahwa seluruh petugas siaga penuh selama 24 jam. "Agar ketika terjadi bencana, petugas langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan," katanya.
Kepala Seksi Penanganan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda menambahkan, peningkatan intensitas hujan terjadi Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir. Namun, pihaknya belum menerima laporan kejadian bencana.
"Dalam waktu dekat kita akan melakukan sosialisasi mitigasi ke sejumlah kelurahan yang memiliki potensi kejadian bencana. Dengan begitu, diharapkan aparat di kelurahan dapat lebih waspada dalam mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi," sebutnya.
Dari pendataan yang sudah dilakukan pihaknya, empat Kecamatan di Kota Tasikmalaya memiliki potensi bencana tanah longsor selama musim hujan. Keempat Kecamatan tersebut adalah Mangkubumi, Kawalu, Tamansari, dan Purbaratu.
Erik meminta kepada masyarakat yang tinggal di empat Kecamatan tersebut untuk waspada karena tanah longsor bisa terjadi kapan saja. "Di sana juga ada beberapa rumah yang lokasinya di lereng atau perbukitan. Kalau ada tanda-tanda (longsor), masyarakat juga harus diminta segera melapor," ucapnya.
Untuk mengantisipasi pohon tumbang, Erik mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pemangkasan. Langkah itu diambil karena BPBD tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemangkasan pohon, khususnya yang berada di sejumlah jalan protokol. [rin]