WahanaNews.co, Sumedang - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jika keberadaan Gedung Pusat Pencak Silat (GPPS) di Kiara Payung, Kabupaten Sumedang, menjadi bukti komitmen Pemda Provinsi Jabar untuk terus mengembangkan dan melestarikan pencak silat sebagai wajah kebudayaan Indonesia, khususnya Jabar.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat meresmikan GPPS Jabar yang berada di Kiara Payung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Baca Juga:
Sepekan Jelang Pilkada Jawa Barat 2024, Dedi Mulayadi-Erwan Setiawan Ungguli Empat Kandidat
"Pencak silat merupakan warisan budaya yang harus terus dilestarikan, seperti halnya alat musik angklung yang bisa mendunia. Pencak silat dapat menjadi etalase wajah kebudayaan dan pendidikan di Indonesia, khususnya di Jabar," ujarnya.
Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) pun menuturkan, bahwa Gedung Pusat Pencak Silat Jabar akan menjadi pusat kegiatan pencak silat, mulai dari latihan, perlombaan, sampai pembinaan.
"Saya mengajak kepada seluruh pendekar pencak silat untuk menjadikan Gedung Pusat Pencak Silat Jabar ini sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi pencak silat," ungkapnya.
Baca Juga:
6 Kali Berturut-Turut, Pemkot Bekasi Raih Predikat Kota Informatif Tingkat Jabar 2024
Kang Emil juga berpesan, agar seluruh pihak untuk terus menjaga dan melestarikan budaya maupun adat istiadat di Jabar, terutama pencak silat.
"Dengan derasnya arus informasi budaya luar yang mengikis kecintaan budaya asli daerah, orang sunda dibekali dengan nasehat silih asih, silih asah dan silih asuh. Artinya kepada siapa saja mari kita saling mencintai, saling mengasihi dan saling mengucapkan hal-hal baik," kata Kang Emil.
"Semoga gedung pusat pencak silat ini kelak dapat menjadi media dalam menduniakan pencak silat," imbuhnya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang hadir dalam acara peresmian menuturkan, Gedung Pusat Pencak Silat tersebut dapat menjadi kebanggaan masyarakat Jabar dan Indonesia, bahkan dunia.
"Saya berharap gedung ini menjadi kebanggaan kita bersama, bisa terus fungsional. Kalau kata Gubernur Ridwan Kamil, harus aktif 24 jam, harus banyak aktivitas di sini, harus banyak event di sini. Selamat memanfaatkan fasilitas ini, terus berlatih agar anak-anak kita kelak menjadi pesilat yang tangguh yang mengharumkan nama baik bangsa dan negara," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Provinsi Jawa Barat, Indra Maha menjelaskan, gedung tersebut dibangun di atas tanah seluas lima hektare lebih, proses pembangunan gedung berlangsung selama empat bulan dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 28,9 Miliar.
"Gedung padepokan ini dilengkapi dengan mushala, landscape, tempat parkir yang cukup luas dan nantinya bisa dikembangkan menjadi tempat pusat budaya," ujarnya.
Bahkan tahun depan akan dilanjutkan dengan membangun wisma, Musium serta tempat pembelajaran.
"Gedung ini harus digunakan semaksimal mungkin, dalam pembinaan, pelatihan serta pembelajaran pencak silat ataupun Senin budaya lainnya," tutur Kadis.
Lebih jauh dia meminta, para pemanfaat, untuk menjaga kebersihan bangunan.
"Karena ini nilai tidak kecil, jangan sampai ada yang corat-coret dan lainnya," kata Kadis.
[Redaktur: Sandy]