WahanaNews.co | Gegara dianggap
terlalu mencampuri perkara hukum yang tengah ditangani pihak kepolisian, Kantor
Sekretariat LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Kebumen, Jawa
Tengah, diserang sejumlah orang berseragam Pemuda Pancasila, Senin (23/8/2021),
sekira pukul 12.15 WIB.
Dilaporkan, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Pemuda Pancasila di Pilkada DKI Jakarta
Namun, dua anggota GMBI disebutkan mengalami luka ringan dan dibawa ke
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong, Kebumen, untuk mendapatkan perawatan.
Selain itu, kaca-kaca di kantor sekretariat tersebut pecah berantakan,
dan lima mobil yang diduga milik anggota GMBI berada dalam kondisi rusak.
Aparat kepolisian dari Polres Kebumen dan Satuan Brimob Kutoarjo
diterjunkan untuk mengamankan lokasi kejadian.
Baca Juga:
Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila Apresiasi Peluncuran Aplikasi Kita Pancasila: Terobosan Baru
Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama, menjelaskan, atas kejadian itu,
pihaknya sementara mengamankan sekitar 80 orang berseragam ormas Pemuda
Pancasila, demi kepentingan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Nanti akan terlihat, siapa saja yang ada di lokasi kejadian. Sementara,
prosesnya sedang ditindaklanjuti lebih dalam oleh Satreskrim. Jadi, kita
menunggu saja hasilnya 1 x 24 jam, nanti akan kita sampaikan hasilnya," ujar
Piter, didampingi Kabag Ops, Kompol Mangarif, di Mapolres Kebumen, kepada wartawan.
Terjadinya penyerangan dan perusakan kantor sekretariat LSM GMBI di
Kebumen itu merupakan rangkaian dari perkara pemukulan yang sedang ditangani
Polres Kebumen.
Perkara itu sendiri sebetulnya sama sekali tak melibatkan anggota LSM
GMBI.
Melainkan gesekan antara anggota ormas Pemuda Pancasila dengan seseorang
yang mengaku wartawan di sebuah media online,
sehingga terjadi aksi saling pukul dan berujung pada saling lapor.
Akan tetapi, pihak pengacara dari GMBI dinilai terlalu turut campur
dalam penyelesaian kasus yang tengah ditangani pihak Polres Kebumen tersebut.
Guna mengantisipasi agar konflik tidak meluas, lanjut Kapolres, pihaknya
sementara mengamankan para anggota ormas di Mapolres Kebumen.
Agar tidak terjadi serangan balasan, pihaknya pun mendapat dukungan dari
Polda Jateng, yakni satu satuan setingkat pleton Brimob.
"Kami juga bekerjasama dengan Bapak Dandim untuk melakukan patroli dalam
skala besar secara bersama, demi menjaga kondusivitas," ujar Kapolres Kebumen. [dhn]