WAHANANEWS.CO, Jakarta - Deputi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengungkapkan berbagai fakta terkait gempa berkekuatan magnitudo 4,1 yang mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat.
Gempa tersebut terjadi pada Kamis (10/4/2025) malam dan sempat menimbulkan kepanikan di beberapa wilayah.
Baca Juga:
Peta Gempa 2024 Ungkap 14 Zona Megathrust Baru, Ancaman Makin Terukur
Fenomena ini kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap aktivitas seismik yang dapat terjadi kapan saja.
Gempa ini terjadi pada pukul 22.16 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,1. Episenternya berada di daratan pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT dengan kedalaman hanya 5 km dari permukaan tanah.
Kedalaman yang sangat dangkal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan guncangan terasa cukup kuat di beberapa daerah.
Baca Juga:
Buleleng Diguncang 9 Kali Gempa, BMKG Ungkap Aktivitas Sesar Aktif
Berdasarkan analisis BMKG, gempa yang mengguncang Bogor ini dikategorikan sebagai gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
Peristiwa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang melintasi wilayah tersebut.
Bukti lebih lanjut tentang sifat tektonik gempa ini diperoleh dari catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko), yang menunjukkan gelombang S (Shear) dengan frekuensi tinggi.