Lebih lanjut, hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG mengungkapkan bahwa gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip).
Episenternya terletak di sepanjang jalur Sesar Citarik, yang diketahui memiliki karakteristik pergerakan geser mengiri atau sinistral strike-slip sebagaimana dikemukakan dalam penelitian Sidarto (2008).
Baca Juga:
Bogor Diguncang Gempa Dangkal, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
Analisis lebih lanjut oleh BMKG memperkuat dugaan bahwa pemicu utama gempa ini adalah aktivitas pada Sesar Citarik.
Guncangan akibat gempa ini dirasakan cukup signifikan di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok dengan skala intensitas III-IV MMI.
Artinya, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, bahkan beberapa warga melaporkan bahwa mereka sempat merasakan rumahnya bergetar seperti dilewati kendaraan besar.
Baca Juga:
Junta Militer Myanmar Tetap Gelar Pemilu, Meski Korban Tewas Akibat Gempa Bertambah
Akibatnya, beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan, meskipun tidak ada laporan mengenai korban jiwa.
Selain guncangan, gempa ini juga disertai suara gemuruh dan dentuman, yang merupakan fenomena umum pada gempa dengan hiposenter yang sangat dangkal.
Suara tersebut terjadi akibat getaran frekuensi tinggi yang merambat dekat permukaan tanah, sehingga terdengar seperti ledakan atau dentuman keras.