WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gempa kuat kembali menggetarkan lautan utara Indonesia dan membuat warga di wilayah perbatasan terpaku dalam kecemasan sejak guncangan pertama terasa, menggambarkan betapa dinamis dan rawannya aktivitas tektonik di kawasan lingkar Pasifik ini.
Gempa bumi tektonik bermagnitudo 7,4 mengguncang Laut Filipina yang berdekatan dengan Kepulauan Talaud pada Jumat (10/10/2025) pukul 08.43.58 WIB.
Baca Juga:
Korban Gempa Afghanistan Tembus 2.200 Jiwa, PBB Peringatkan Angka Bisa Bertambah
BMKG melaporkan episenter gempa berada di laut dengan jarak sekitar 275 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, tepatnya pada koordinat 7,23° LU dan 126,83° BT dengan kedalaman 58 kilometer.
Berdasarkan analisis, guncangan kuat ini dipicu oleh mekanisme pergerakan naik atau thrust fault yang kerap terjadi di zona pertemuan lempeng aktif di wilayah subduksi.
Jika melihat lokasi serta kedalaman hiposenternya, BMKG menjelaskan bahwa gempa kali ini tergolong gempa dangkal yang diprakarsai oleh aktivitas subduksi lempeng.
Baca Juga:
Satgas Madago Raya Dirikan Tenda Darurat Dukung Pendidikan Pascagempa Poso Magnitudo 5,8
Guncangan gempa tersebut turut dirasakan hingga wilayah Tahuna dan Manado, serta sejumlah titik lain di sekitar episenter.
Warga di Tahuna merasakan getaran dengan intensitas IV MMI, yang artinya guncangan terasa jelas di dalam rumah terutama pada siang hari dan membuat banyak orang merasakan getaran secara langsung.
Sementara itu, masyarakat di Manado merasakan gempa dengan intensitas II MMI yang berarti sebagian orang merasakan getaran dan benda-benda ringan yang tergantung tampak bergoyang.
BMKG menyatakan belum ada laporan kerusakan bangunan atau fasilitas umum akibat gempa ini hingga laporan diterima pada Jumat pagi.
Hingga pukul 09.14 WIB, hasil pemantauan BMKG tidak menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan atau aftershock yang berpotensi memperburuk situasi.
Masyarakat diminta tetap tenang sambil memeriksa kondisi fisik bangunan rumah masing-masing, termasuk memastikan tidak ada retakan atau struktur yang melemah usai guncangan.
Selain itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah yang berada dalam status Awas atau Siaga agar segera melaksanakan evakuasi terbatas maupun menyeluruh sesuai dengan tingkat ancaman di lapangan.
Sementara itu, pantauan dari laman real-time gempa BMKG menunjukkan sejumlah wilayah di Indonesia juga mengalami aktivitas seismik sepanjang hari ini (10/10/2025).
Berikut daftar wilayah yang tercatat mengalami gempa bumi di Indonesia per Jumat (10/10/2025):
Talaud, Sulawesi Utara, mengalami gempa bermagnitudo 3,8 dengan kedalaman 83 kilometer.
Wilayah Sumatera Utara juga mencatat rentetan gempa bermagnitudo 1,8 hingga 2,9 pada kedalaman 10 hingga 17 kilometer.
Barat daya Sumatera diguncang gempa bermagnitudo 5,3 pada kedalaman 10 kilometer.
Papua Barat mencatat gempa bermagnitudo 2,5 dengan kedalaman 10 kilometer.
Minahasa Peninsula, Sulawesi, mengalami aktivitas gempa bermagnitudo 2,0 hingga 2,2 pada kedalaman 10 kilometer.
Halmahera, Maluku Utara, mencatat gempa bermagnitudo 2,3 hingga 3,1 dengan kedalaman 8 hingga 92 kilometer.
Wilayah lain di Sumatera Utara kembali mencatat aktivitas gempa bermagnitudo 1,8 hingga 2,9 dengan kedalaman 10 hingga 17 kilometer.
Pulau Sulawesi juga mengalami guncangan gempa bermagnitudo 1,8 hingga 4,1 pada kedalaman 10 hingga 18 kilometer.
Di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, BMKG mencatat gempa bermagnitudo 2,2 hingga 2,3 dengan kedalaman 25 hingga 173 kilometer.
Sementara Jawa Selatan mengalami gempa bermagnitudo 3,0 dengan kedalaman 10 kilometer.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]