“Bersama-sama mari kita menjadi bagian yang menciptakan kondisi aman, damai, dan tentram pada Pemilu tahun 2024 kelak,” katanya.
Gubernur Khofifah berharap, potensi dan pemicu konflik dalam Pemilu seperti bentrokan antar pendukung, tindakan pengrusakan alat peraga kampanye, politik uang, intimidasi, dan tindakan kekerasan serta kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara, penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye, atau bahkan saling serang melalui media massa dan media sosial dapat dihindari secara bersama-sama.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin Komitmen Tingkatkan Layanan Keterbukaan Informasi Publik
Selain itu, Gubernur Khofifah mengingatkan kalau sering kali konflik terjadi juga karena berita hoaks dan ujaran kebencian di media sosial. Untuk itu, ia meminta agar menerapkan empat hal ketika menerima suatu informasi.
"Pertama baca informasi secara utuh, detail, dan teliti isinya. Kedua tanyakan kepada penyebar informasi dari mana asal informasi tersebut. Ketiga cek sumber informasi, apakah kredibel atau tidak, dan terakhir pastikan melalui search engine apakah ada informasi yang sama,” jelasnya.
"Guna mengantisipasi adanya potensi konflik baik terkait momen pemilu maupun selainnya, Pemprov Jatim juga telah membekali para kepala desa dengan ilmu paralegal melalui Pelatihan Pra Paralegal Justice Award yang diselenggarakan oleh BPSDM Jatim bersama Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) beberapa waktu lalu," imbuhnya.
Baca Juga:
HBT Ke-72, Kemendes PDTT Berhasil Bangun 139 SP Jadi Desa Mandiri
Sementara itu, dalam laporannya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan bahwa selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Khofifah, Jawa Timur mengalami kemajuan yang pesat.
"Semua indikator pembangunan telah tercapai. Capaian ini juga tidak terlepas dari kontribusi pada perangkat desa di Jawa Timur," ujarnya.
Untuk itu, sebagai wujud perhatian dari Gubernur Khofifah, sejak tiga tahun terakhir selalu dialokasikan tambahan intensif honorarium untuk perangkat desa di Jatim.