WahanaNews.co | Gempa Banten terjadi pada pukul 17.10 WIB di wilayah Pantai Selatan Lebak, pada Jumat (4/2) sore. Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,5 ini merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Gempa disebabkan deformasi batuan pada kerak Samudera Lempeng Indo-Australia.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya, Jumat (4/2).
Dampak gempa Banten ini dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu, daerah Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan, Ciptagelar, Wanasalam, Sukabumi, Rangkas Bitung, Cireunghas, Cikeusik, daerah Sawarna, Pangalengan, Jakarta, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Tangerang Selatan, Parung Panjang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Sementara, hasil monitoring BMKG hingga pukul 17.35 menunjukkan ada satu aktivitas gempa susulan dengan magnitudo 3,0. BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak benar.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tutup Bambang. [rin]