WahanaNews.co | Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi. Hal itu disampaikan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Masyarakat diharapkan waspada.
Dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (19/12/2021), erupsi terjadi pukul 05:36 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.423 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 19.9 mm dan durasi ± 29 detik.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
G. Ili Lewotolok kini berada pada Status Level III (Siaga) dengan beberapa rekomendasi. Pertama, masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah.
Kepada Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah G. Ili Lewotolok.
Kedua, masyarakat harus masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit, mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya.
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Ketiga, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
Keempat, seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi G. Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
Kelima, seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.