WahanaNews.co | Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak dua kali, Jumat (11/11).
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran awan panas terpantau pada pukul 09.05 WIB dan 12.08 WIB.
Baca Juga:
Peringatan BPBD DIY: Larangan Penambangan di Lereng Gunung Merapi, Kawasan Rawan Bencana
Jarak luncur awan panas guguran pada masing-masing waktu adalah 1 kilometer ke arah barat daya atau Kali Boyong.
"Pukul 09.05 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 18 mm dan durasi 135 detik," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya.
"Pukul 12.08 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 23 mm dan durasi 104 detik," lanjut Agus.
Baca Juga:
BPPTKG Yogyakarta Sebut Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar 13 Kali
Visual pada dua kejadian erupsi itu, menurut pengamatan BPPTKG berkabut.
Berdasarkan periode pengamatan Merapi pada 10 November 2022, BPPTKG mencatat 42 kali gempa guguran (AP), 10 kali gempa fase banyak (MP), 2 kali gempa tektonik (TT), dan 52 kali gempa vulkanik dalam.
BPPTKG mengimbau warga mewaspadai potensi guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Serta sejauh 7 kilometer ke arah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng.
Kemudian pada sektor tenggara mencakup Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak gunung.
"Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau Siaga," kata Agus.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.