WahanaNews.co | Gunung
Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, erupsi pada Senin sekitar pukul 20.10 WIB,
namun tinggi kolom abu tidak teramati. Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo,
Natanail Perangin-angin, Senin malam.
Baca Juga:
Kebakaran Melanda Empat Rumah Pengungsi Sinabung di Siosar
"Erupsi Gunung Sinabung itu terekam di seismogram
dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 26
detik," kata Natanail saat dihubungi di Medan, Senin malam.
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo erupsi pada
Minggu (17/1) petang sekitar pukul 16.50 WIB, menyemburkan debu setinggi lebih
kurang 500 meter. Erupsi Gunung Sinabung di atas puncak lebih kurang 2.960
meter di atas permukaan laut.
Erupsi Sinabung ini terekam di seismogram dengan amplitudo
maksimum 44 mm dan durasi lebih kurang dua menit.
Baca Juga:
Wapada! Sabtu Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 3 Kali
Saat ini, kata Natanail, Gunung Sinabung berada pada status
Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan
aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km
dari puncak Gunung Sinabung.
Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur,
dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker
bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain
itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu
vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai
yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya
lahar, jelas Perangin-angin. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.