WahanaNews.co, Bandung - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Nasional (Munas) III Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) 2023 di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (25/8/2023) kemarin.
Dalam sambutannya, Dito menyebut jika keberadaan Sapma PP merupakan salah satu organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
Menpora Dito Harap Cabor Taekwondo Lolos Olimpiade 2028 Los Angeles
Dan kini sudah menjadi bukti jika PP telah banyak mengambil bagian dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. Pasalnya, kader PP ada di mana-mana, mulai wilayah perkotaan hingga di pedesaan.
"Kaderisasinya terus berjalan dari generasi ke generasi," ujarnya.
Namun, Dito juga mengakui jika belakangan ini kerap terjadi keresahan di masyarakat akibat ulah oknum yang mengatasnamakan PP.
Baca Juga:
Bulan Pemuda 2024 Resmi Diluncurkan, Menpora Dito Harap Berjalan Lancar dan Tepat Sasaran
Bahkan keresahan ini dituangkan dalam humor lelucon dan parodi meme di platform media sosial.
"Misalnya seperti yang saya lihat di Tiktok caption-nya 'Menunggu arahan, bergerak meminta uang pembinaan.' Saya baca ini merupakan keresahan warga akan hadirnya para oknum Pemuda Pancasila yang kurang baik di lingkungan masyarakat," ungkap Dito.
Oleh sebab itu, lanjut Dito, dalam hal ini pihaknya meminta Sapma PP dapat melihat keresahan tersebut dari sisi positifnya.
Pasalnya, citra yang menyeramkan terkait PP dapat teralihkan oleh serangkaian lelucon ala genersi Z di internet.
"Jadi Pemuda Pancasila makin dikenal masyarakat, makin terlihat humble dan bikin penasaran. Jadi kader-kader Sapma, berita kontroversi atau negatif jangan dimasukkan ke dalam hati. Yang penting tetap berkarya," pintanya.
Sementara itu, dalam kesempatan Munas tersebut Dito meminta agar Sapma PP dapat unjuk gigi setelah mendapatkan atensi dari masyarakat. Dan Sapma PP harus lebih menggenjot kontribusinya untuk masyarakat.
"Komitmen kami dari Kemenpora akan mengawal dan juga mendukung apa yang bisa untuk bersama Pemuda Pancasila, membina dan mengkader anak-anak muda se-Indonesia," paparnya.
Dito juga menjelaskan, Kemenpora memiliki program khusus untuk pengembangan kepemimpinan, keterampilan, dan kewirausahaan.
Sehingga, Dito menyarankan agar Sapma PP dapat menangkap secara aktif program tersebut. Apalagi jika melihat antusias para peserta Munas yang dihadiri oleh perwakilan kepengurusan dari 31 provinsi di seluruh Indonesia.
"Saya tadi dapat laporan ada yang dari Sulawesi Selatan naik kapal. Itulah semangat anak-anak muda," puji Dito.
Diketahui, usai memberikan sambutan, Dito lantas membuka Munas dengan memainkan alat musik angklung secara serempak dengan para tokoh Pemuda Pancasila dan Sapma PP.
Dito pun lantas mendapatkan plakat Munas serta Rekomendasi Kebijakan dari Ketua Umum Sapma PP Aulia Arief.
Dilaporkan, Munas tersebut dihadiri oleh sekitar seribu lebih peserta serta perwakilan dari pengurus pusat dan 31 kepengurusan Sapma di daerah. Sejumlah tokoh dan pejabat Forkopimda pun hadir dalam pembukaan tersebut.
[Redaktur: Sandy]