WahanaNews.co | Senin, 25 April 2022, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menempuh HUT ke-138 dan Hari Jadi Kota Kupang sebagai daerah otonom ke-26 tahun.
Di momentum HUT tahun ini, Kota Kupang dinakhodai oleh Dr Jefirstson Riwu Kore MM MH sebagai Wali Kota, dan dr Hermanus Man sebagai Wakil Wali Kota.
Baca Juga:
Ratusan Umat NTT Akan Ikuti Misa Kudus Bersama Paus di Timor Leste
Jefri, sapaan akrab Jefirstson, dan Heman Man, akan mengakhiri masa jabatan pada 22 Agustus 2022 mendatang.
Artinya, HUT Kota Kupang tahun ini merupakan HUT di akhir masa jabatan.
Sejak dilantik pada tahun Agustus 2017, pasangan yang dikenal dengan tagline Firman-mu ini fokus menjadikan Kota Kupang sebagai kota layak huni dengan berbagai pembenahan infrastruktur, birokrasi, ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Kupang Diduga Mencemarkan Agama saat Jumat Agung Terancam Dipecat
Salah satu program penataan Kota Kupang seperti taman juga saat ini terus dilakukan, selain program bedah rumah.
Lebih jelasnya, berikut ini petikan wawancara wartawan dari Pos Kupang dengan Wali Kota Dr Jefri Riwu Kore, Sabtu (23/4/2022).
Bagaimana Pak Wali melihat perkembangan kota saat sekarang?
Memang kalau kita lihat wajah Kota Kupang saat ini sudah cukup bagus, namun masih ada banyak yang perlu dibenahi lagi.
Mengapa pemerintah fokus pada penataan kota, sementara ada banyak hal yang perlu dikerjakan pemerintah?
Sebenarnya, yang paling utama saat saya dan Pak Herman Man dipercayakan menjadi pemimpin di kota ini, adalah bagaimana kita membantu orang susah atau saudara-saudara kita yang kurang beruntung baru yang kedua adalah penataan kota.
Jadi penataan kota itu hanya salah satu kegiatan yang kami lakukan.
Motivasi penataan kota ini berawal ketika saya masih menjadi anggota DPR RI.
Saya mengajak teman saya berkunjung ke Kupang dalam tugas kunjungan kerja.
Saat tiba di depan Jembatan Liliba, kondisi sudah malam, lalu teman saya tanya, Pak Jefri, kotanya masih jauh?
Padahal kita sudah di dalam kota.
Dari situ, ketika Tuhan dan masyarakat Kota Kupang mempercayakan saya pimpin kota ini, maka saya harus berbuat sesuatu di kota ini agar orang tahu bahwa ini Kota Kupang.
Jadi soal bantu saudara -saudara yang kurang beruntung ini bukan saja setelah saya jadi Wali Kota, tapi jauh sejak sebelum jadi wali kota saya sudah melihat dan saya berpikir bagaimana agar bisa membantu mereka.
Apa yang dibuat agar orang yang baru pertama kali ke sini tahu bahwa itu Kota Kupang?
Ya, pertama kita tata taman mulai dari bundaran Penfui, Undaran Bundaran Patung Burung Merpati, Bundaran Tirosa.
Taman ini berfungsi agar saudara-saudara kita bisa berekreasi, karena kalau kota ini tidak ada taman, maka orang bisa bilang itu bukan kota, karena itu taman di kota sangat dibutuhkan.
Dulu waktu kita masuk pertama itu, taman itu hanya ada beberapa tapi memprihatinkan, sehingga kita mulai benahi dan setiap taman harus punya tema sendiri serta punya narasi tersendiri pula.
Saya contohkan, di taman Bundaran Patung Burung Merpati, di situ saya tulis Usi Neno Nokan Kit.
Ini banyak yang tanya bahasa apa, saya katakan itu bahasa Timor, sebagai bentuk penghargaan bagi orang Timor.
Kita tata sehingga jangan lagi ada yang bertanya apakah kota masih jauh atau tidak.
Jadi termasuk penataan taman, karena saat saya dan pak Wakil Wali Kota dilantik itu, kita melihat banyak taman yang tidak terurus, bahkan banyak juga patung-patung yang rusak.
Karena itu, kita berupaya untuk menata kembali.
Ikon kota pun bisa dijumpai di berbagai titik yang memberikan warna baru bagi kota Kupang, seperti taman-taman dan lampu-lampu hias yang membuat kota Kupang semakin elok dilihat.
Mengapa Pemerintah Kota Kupang juga gencar memasang lampu penerangan jalan?
Untuk lampu penerangan jalan itu kita berupaya supaya di kota ini tidak ada lagi yang gelap.
Kita sudah proses pengadaan lampu dengan tiang yang tinggi 5 meter untuk di gang-gang.
Totalnya ada 1.500 mata lampu.
Terus ada juga lampu dengan tiang setinggi 9 meter dengan model tiang melengkung, sehingga kalau di pasang pada sisi kiri dan kanan jalan terlihat seperti terowongan.
Untuk lampu ini juga akan kita pasang mulai dari depan Hotel Neo by Aston hingga Bundaran Tirosa l serta ada juga lampu penerangan jalan yang kita siapkan yang tingginya 7 meter di ruas jalan tertentu.
Apa kendala dalam penataan taman dan juga lampu penerangan jalan umum?
Kita lihat masyarakat kota ini perlu terus diberi pemahaman agar ada rasa memiliki terhadap kota ini, pola pikir perlu terus diubah.
Misalnya menjaga taman, tidak membuang sampah sembarang tempat, menjaga lampu jalan dan lain sebagainya.
Juga lampu-lampu jalan yang sudah dipasang, ada yang dirusak.
Orang Kupang bilang fiti, bahkan ada yang bilang, kalau beta (saya ) lempar kena atau tidak.
Ini harus jadi perhatian kita sehingga disiplin.
Kota Kupang masing juga mendapat predikat Kota Kotor, apa tanggapan Pak Wali Kota?
Memang kota ini masih banyak pergumulan termasuk masalah sampah.
Saya dan Pak Wakil Wali Kota sudah terus berupaya terutama menambah sarana prasarana seperti truk pengangkut sampah, bahkan saya berupaya menghadirkan mobil penyapu sampah di jalan.
Selain itu juga tenaga atau SDM kita terus benahi.
Tapi memang sampah ini masih jadi masalah.
Kita hanya berharap supaya masyarakat bisa lebih disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Apa kendala yang dialami selama ini, terutama ASN yang membantu Bapak dan Wakil Wali Kota?
ASN kita ini perlu kita dorong terus agar melayani masyarakat kota dengan tulus.
Saya harapkan agar semua ASN tetap bekerja dan punya harapan yang baik untuk kota ini.
Kota ini adalah kota yang diberkati Tuhan dan saya yakin benar itu.
Apa pesan bagi masyarakat Kota Kupang?
Bagi masyarakat Kota Kupang saya harapkan tetap berusaha dengan tekun, terus menjaga rumah besar kita di Kota Kupang ini.
Bagi masyarakat yang kurang beruntung, tetap bersabar dam berdoa karena pemerintah tentu akan membantu semua warga yang kurang beruntung.
Soal pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Kupang seperti apa?
Untuk air bersih, kita tentu berterima kasih kepada pak Jokowi Presiden kita yang mana sangat membantu kota ini.
Saat ini kita bisa lihat pembangunan SPAM Kali Dendeng ini akan memenuhi kebutuhan air warga Kota Kupang.
Memang akan bertahap dalam melayani warga kota.
Apa kesan selama kepemimpinan dengan Pak Wakil Wali Kota?
Pak Wali Kota Kupang selama ini kita bersama dan itu komitmen sejak awal kami dua maju menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Tentu kita dua punya tugas dan kewenangan sudah diatur dalam UU dan puji Tuhan kita berjalan dengan baik sampai saat ini.
Apa yang mendasari adanya program bantuan bedah rumah dan bagaimana realisasinya?
Program bedah rumah adalah salah satu program prioritas Pemkot Kupang.
Program ini berawal karena kami melihat dan menemukan banyak saudara-saudara kita yang tinggal di rumah tidak layak.
Karena itu, kita berupaya untuk membantu mereka.
Untuk realisasi hampir 100 persen dan diharapkan, sebelum kami mengakhiri masa jabatan, semua sudah bisa diserahkan atau ditempati.
Berapa jumlah rumah yang dibangun dengan Program Bedah Rumah tahun ini?
Untuk tahun ini dari Pemkot sendiri ada 110 unit rumah.
Sedangkan ada juga yang dibangun atas kerjasama Pemkot Kupang dengan pemerintah pusat, yakni pembangunan 239 unit rumah.
Jadi untuk program pembangunan rumah saja di Kota Kupang ada sekitar 349 unit rumah yang kita bangun.
Rumah-rumah ini diperuntukkan bagi saudara-saudara di Kota Kupang yang kurang beruntung.
Bagaimana dengan Program Digitalisasi di Kota Kupang?
Program digitalisasi tetap juga menjadi perhatian kita.
Kota Kupang juga menjadi salah satu kota masa depan yang mana dengan transformasi digital ini, maka kita upaya pelaku-pelaku UKM bisa bertransformasi ke platform digital.
Kota Kupang juga di tahun 2019 lalu menjadi salah satu kota di Indonesia yang menjadi kota smart city.
Sasaran utama smart city yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mana mulai dari pembangunan infrastruktur, tata kelola lingkungan pelayanan publik dan lainnya.
Bahkan, literasi digital juga kita lakukan agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi digital secara baik dan benar.
Apa kendala yang dihadapi dalam pengembangan digitalisasi?
Memang masih ada beberapa kendala yang dihadapi, misalnya SDM, keterbatasan anggaran dan juga keamanan digital.
Bagaimana keberadaan internet atau WiFi di taman-taman?
Menuju smart city, maka salah satunya adalah pengembangan teknologi digital.
Kita memprogramkan pemasangan WiFi gratis di sejumlah taman dengan tujuan menunjuk kebutuhan informasi dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Memang ada beberapa taman sudah dipasang internet gratis, tetapi ketika adanya Pandemi Covid-19 sejak awal 2020, maka dimatikan sampai sekarang.
Jika Pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir maka akan diupayakan untuk diaktifkan kembali.
Tentang program pakaian seragam sekolah, bagaimana perkembangannya?
Jadi begini, seragam sekolah ini, awalnya saya jalan dan bertemu dengan beberapa saudara dan mereka banyak sampaikan keluhan kepada saya soal anak-anak mereka yang sekolah.
Ada yang bilang tidak ada uang beli pakaian seragam, buku dan lainnya.
Dari kondisi itu, saya memikirkan dan programkan untuk bantu seragam sekolah.
Kita bantu seragam bagi siswa SD dan SMP.
Jadi selain seragam sekolah, ada buku dan juga tas. Program ini bertujuan meringankan beban orangtua/wali siswa sehingga tidak menjadi hambatan bagi siswa dalam mengenyam pendidikan, selain menekan angka putus sekolah.
Soal pemenuhan air bersih, sampai saat ini seperti apa?
Untuk air bersih, kita berterima kasih kepada Bapak Jokowi yang sudah mendukung pembangunan SPAM Kali Dendeng.
Kapasitas air ini 150 liter per detik dan saat ini sudah hampir rampung pengerjaannya.
Air ini tentu segera dimanfaatkan masyarakat.
Apa yang paling berkesan dalam menjalankan program pemerintahan dan pelayanan masyarakat?
Yang paling berkesan bahwa masyarakat Kota Kupang ini perlu ada perubahan pola.pikir, selain masih banyak yang perlu mendapat perhatian pemerintah.
Kenapa, karena saya sendiri lihat saudara-saudara kita masih banyak yang kurang beruntung dan patut dibantu. [gun]