WahanaNews.co | Ikan Cupang mendadak populer di
Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Selain
disukai semua kalangan usia sebagai hobi, ikan tersebut menjadi bisnis yang
menguntungkan selama pandemi Covid-19 di Kota Pematangsiantar.
Baca Juga:
Warga Lapor Jalan Jelek Jadi Titik Awal Terbongkarnya Skandal Korupsi Rp231 M di Sumut
Jack,
seorang pehobi, membudidayakan ikan cupang hias berbagai jenis di rumahnya, Jalan Majapahit, Kelurahan Melayu,
Kota Pematangsiantar.
Di
ruang tamu rumahnya yang sederhana, ikan cupang hias tersebut dijejerkan dalam
wadah berbahan kaca dan toples dengan susunan rapi di atas rak.
Di
bawah rak tersebut, terdapat beberapa ekor anak ikan cupang dalam wadah styrofoam. Beberapa ekor ikan lainnya
ditempatkan di samping pintu depan rumah.
Baca Juga:
Tamparan OTT KPK, Menteri PU Siapkan Evaluasi Total Demi Bongkar Akar Korupsi
Jack
mengaku, bisnis cupang ini dia rintis baru selama satu tahun. Meski
begitu, namanya kini terkenal sebagai peternak ikan cupang hias di
Pematangsiantar.
Selain
itu, pemasaran bisnis ikan cupang miliknya kini tembus ke luar Pulau Sumatera,
sampai ke Pontianak, Kalimantan Barat.
"Kalau
sekarang yang lagi tren di pasaran jenis cupang multi colour dan nemo,"
kata Jack, saat ditemui wartawan di rumahnya, sembari mengepak
pesanan ikan cupang yang bakal dikirim ke luar Pulau Sumatera, Jumat
(30/10/2020).
Cupang
hias hasil ternak Jack dibandrol mulai harga Rp 150.000 per ekor. Di antara
ikan-ikan tersebut ada yang sukses memenangkan kontes ikan cupang skala lokal
dan regional.
Selama
pandemi Covid-19, Jack menjual ikan ikannya lewat media sosial Facebook. Menurut Jack, pembelian ikan
secara online lebih banyak
dibandingkan menjual secara konvensional.
"Kalau
air, untuk ikan-ikan ini dari air sumur bor. Untuk pakannya jentik nyamuk,
artemia dan kutu air. Kalau pelet ikan aku enggak kasih, karena bisa menghambat
pertumbuhan," kata dia.
Hobi dan Kontes
Jumlah
pehobi ikan cupang hias di Kota Pematangsiantar kian bertambah. Pada 25 Oktober
2020, ratusan orang peserta mengikuti kontes ikan cupang yang diselenggarakan
di Jalan Rahkuta Sembiring, Kecamatan Siantar Martoba.
Para pehobi
ikan cupang ini dari semua kalangan usia dan datang dari beberapa daerah. Ini
merupakan kontes cupang hias perdana selama masa pandemi Covid-19 melanda Kota
Pematangsiantar.
Dana,
salah seorang peserta kontes, mengatakan, kembang biak cupang mudah dilakukan. Selain itu,
harga jual di pasaran cukup tinggi.
Menurut
pria yang tinggal di Jalan Jawa, Kota Pematangsiantar ini, selain menyatukan
para pehobi, kegiatan seperti kontes ikan cupang dapat memengaruhi harga jual
bila berhasil masuk nominasi.
"Hadiah
dari kontes memang tak seberapa, tapi penghargaan buat ikan bisa membuat harga
jual ikan lebih tinggi," ucap Dana, yang mengaku belum lama beternak ikan cupang di
rumahnya.
Firman
Simatupang, seorang pedagang ikan cupang di kios Jalan Kartini, Kota
Pematangsiantar, juga mengakui, permintaan pasar untuk ikan cupang semakin meningkat.
Di masa
pandemi Covid-19, Firman menjadi distributor ikan cupang dari beberapa daerah,
seperti Kota Tebingtinggi, Sumut.
"Per
dua hari, 200 ekor ikanku terjual habis, karena orang-orang kan mengambil
sepuluh, atau dua puluh ekor untuk kemudian dijual lagi," kata Firman, saat
ditemui wartawan di kiosnya.
Ikan
yang dijual Firman cukup murah. Namun, ikan miliknya sering diburu para pemula
yang memulai bergelut ikan cupang.
"Aku
belanja kemarin ada 1.000 ekor dan tinggal sedikit sisanya. Kalau anak sekolah
masuk, per minggu bisa terjual sebanyak 5.000 ekor. Karena aku jualnya Rp 5.000
dapat tiga ikan," kata Firman.
Selama
15 tahun menjual ikan cupang, Firman pernah menjual satu ekor cupang hias
dengan harga kisaran Rp 1 juta.
Jenis
ikan cupang hias tersebut menjadi incaran para pehobi yang biasanya akan
mengikuti kontes cupang hias. [dhn]